Page 44 - manajemen
P. 44

1.44                                               Manajemen  


        b.  Max Weber (1864—1920)
            Max  Weber  merupakan  ahli  sosiologi  Jerman  yang  mengembangkan
        teori birokrasi. Menurutnya, suatu organisasi yang terdiri atas ribuan anggota
        membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota organisasi tersebut. Adapun
        organisasi  yang  ideal  adalah  birokrasi  saat  aktivitas  dan  tujuan  diturunkan
        secara  rasional  dan  pembagian  kerja  disebutkan  dengan  jelas.  Birokrasi
        didasarkan  pada  aturan  yang  rasional  dan  yang  dapat  dipakai  untuk
        mendesain  struktur  organisasi  yang  efisien.  Keahlian  teknis  dan  evaluasi
        berdasarkan prestasi ditekankan.
            Model birokrasi Weber dipakai untuk memahami pengelolaan organisasi
        besar,  seperti  perusahaan  multinasional  yang  mempunyai  karyawan  ribuan
        orang.  Perhatikan  bahwa  birokrasi  Weber  berlainan  dengan  pengertian
        birokrasi  populer.  Orang  cenderung  mengartikan  kata  birokrasi  dengan
        konotasi negatif, yaitu organisasi yang lamban dan tidak responsif terhadap
        perubahan.

        c.   Sumbangan dan keterbatasan teori organisasi klasik
            Sistematisasi  yang  dilakukan  oleh  Fayol  masih  mempunyai  pengaruh
        yang  cukup  besar  pada  studi  manajemen  sampai  saat  ini.  Sistematisasi
        tersebut memberikan pandangan (insight) terhadap bidang-bidang yang harus
        dianalisis untuk meningkatkan efektivitas manajemen. Sumbangan terhadap
        manajer  praktis  juga  cukup  signifikan.  Manajer  disadarkan  terhadap
        persoalan-persoalan yang sering kali muncul dalam organisasi.
            Teori  organisasi  klasik  dikritik  karena  tampaknya  teori  tersebut  lebih
        tepat  untuk  lingkungan  yang  stabil  dan  tidak  cepat  berubah-ubah.
        Lingkungan bisnis saat ini cepat sekali berubah-ubah sehingga validitas teori
        organisasi klasik dipertanyakan.

        d.   Mary Parker Follet (1868—1933)
            Mary  Parker  Follet  agak  berbeda  sedikit  dengan  pendahulunya  karena
        memasukkan elemen manusia dan struktur organisasi ke dalam analisisnya.
        Elemen  tersebut  kemudian  muncul  dalam  teori  perilaku  dan  hubungan
        manusiawi.  Follet  percaya  bahwa  seseorang  akan  menjadi  manusia
        sepenuhnya  apabila   manusia   menjadi  anggota  suatu  kelompok.
        Konsekuensinya, Follet percaya bahwa manajemen dan pekerja mempunyai
        kepentingan  yang  sama  karena  menjadi  anggota  organisasi  yang  sama.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49