Page 48 - manajemen
P. 48

1.48                                               Manajemen  


        c.   Sumbangan dan keterbatasan pendekatan hubungan manusiawi
            Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya kebutuhan sosial.
        Dengan  demikian,  aliran  ini  menyeimbangkan  konsep  lama  yang
        menekankan ekonomi/rasionalitas manusia. Suasana kerja menjadi lebih baik
        dibandingkan  dengan  sebelumnya.  Pelatihan-pelatihan  yang  kemudian
        banyak  memfokuskan  pada  upaya  memperbaiki  hubungan  kerja  antara
        manajer  dan  karyawan.  Aliran  ini  memelopori  studi  baru  dalam  bidang
        dinamika  kelompok,  yaitu  perhatian  ditujukan  tidak  hanya  pada  individu,
        tetapi juga pada proses dan dinamika kelompok.
            Meskipun demikian, ada beberapa keterbatasan teori ini. Desain, metode,
        dan  analisis  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Mayo  sampai  saat  ini  masih
        menjadi  kontroversi.  Konsep  manusia  sosial  yang  dikembangkan  ternyata
        tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia. Usaha perbaikan-perbaikan
        kondisi  kerja  ternyata  tidak  mampu  menaikkan  prestasi  kerja.  Sebagai
        contoh, perbaikan kondisi kerja di suatu perkebunan tidak menaikkan prestasi
        kerja, malah cenderung menurunkan prestasi kerja karena pekerja cenderung
        menjadi  lebih  santai  dalam  kerja.  Tidak  ada  tekanan  untuk  bekerja  keras
        seperti sebelumnya.
            Tentunya ada faktor lain, selain faktor sosial, yang mendorong prestasi
        kerja.  Faktor  ekonomi  (gaji),  kemampuan  kerja  karyawan,  budaya  dan
        struktur  organisasi,  serta  banyak  faktor  lain  memengaruhi  prestasi  kerja
        karyawan.  Aliran  hubungan  manusia  belum  mampu  melakukan  prediksi
        perilaku  manusia  dengan  akurat.  Suatu  hal  yang  dapat  dimengerti  karena
        faktor sosial merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur. Contoh
        lain, kepuasan kerja sering dikatakan sebagai pendorong prestasi kerja. Akan
        tetapi,  hubungan  tersebut  diragukan,  bahkan  logika  sebaliknya  tampaknya
        lebih kuat: prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan kerja.

        5.  Pendekatan Ilmu Perilaku
        a.   Pendahuluan
            Pendekatan manusia memelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih
        sering dikenal sebagai pendekatan/aliran perilaku. Ahli-ahli dalam perilaku
        menggunakan  metodologi  dan  konsep  dari  ilmu  sosial,  seperti  sosiologi,
        psikologi, dan antropologi. Mereka mengembangkan kerangka analisis yang
        lebih  kompleks  dibandingkan  dengan  pendekatan  hubungan  manusiawi.
        Beberapa ahli perilaku  mengatakan  bahwa perilaku  manusia didorong oleh
        kebutuhan  untuk  mengaktualisasi  dirinya  sendiri  (self-actualization).
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53