Page 280 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 280
Pengayaan Materi Sejarah
aksi mahasiswa dan pelajar di kota-kota besar seluruh
Indonesia. Pada tanggal 25 Oktober 1965 menteri Perguruan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) dr. Syarif Thayeb,
mendorong lahirnya kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa dan
pelajar untuk menuntut pembubaran PKI. Menurut
pendapatnya spontanitas, kesadaran dan kemurnian
perjuangan mahasiswa ditampung dalam wadah organisasi. 39
Lahirlah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang
terdiri atas beberapa mahasiswa extra universiter, Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), Persatuan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI), Mapantjas (Mahasiswa Pancasila) dan
Somal (Solidaritas Mahasiswa Sosialis). KAMI dipimpin oleh
Cosmas Batubara, Zamroni, David Napitupulu, Elyas dan
Mar’ie Muhammad. Pembentukan KAMI adalah konsolidasi
kekuatan dari semua organisasi mahasiswa penentang PKI
dan tantangan terhadap komando presiden tanggal 21
Oktober 1965. Tema aksinya disebut Tritura (Tiga Tuntutan
Rakyat). Sekalipun aksi-aksinya itu hanya berlangsung selama
60 hari menggetarkan pemerintahan Soekarno. 40
Komando Presiden Soekarno tinggal gemanya. KAMI
tidak menggubris dan terus melakukan demonstrasi dan
aksi coret-coret. Soekarno gelisah, marah. Caci maki
mahasiswa dinilai sudah melebihi batas. Ia harus berjuang
sendirian melawan gelombang pemberontakan anak-anak
muda. Para pendukungnya “lari” mencari selamat. Pada 21
Desember 1965, ia memanggil Pengurus Besar HMI dan
meminta HMI tidak ikut-ikutan berdemonstrasi. HMI pernah
dibela Presiden tatkala diserang habis-habisan oleh CGMI
pada September 1965. Soekarno menolak tuntutan CGMI
agar HMI dibubarkan. Permintaan Presiden tidak mendapat
sambutan juga. Soekarno harus berjuang seorang diri disaat
41
kritis. B.M. Sejak ia mengangkat Jenderal Pranoto sebagai
pengganti Yani ini berakibat fatal. Pada gilirannya Soekarno
berhadapan sendiri dengan Soeharto yang ia ditunjuk
sebagai Kepala Staf KOTI pengganti Yani. Perbedaan
pendapat yang mendasar, adalah mengenai cara mengatasi
krisis nasional, masalah konfrontasi dengan Malaysia,
268