Page 282 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 282

Pengayaan Materi Sejarah


                          bukti-bukti yang ada keterlibatan PKI sebagai dalang kudeta
                                                     43
                          G-30-S sukar untuk dibantah .
                                Sementara itu Soeharto berhasil meminiatur kekuasaan
                          Soekarno. Melalui KOTI, Presiden mempunyai kekuasaan yang
                          luar  biasa. KOTI membawahi dua komando  pasukan tempur
                          yaitu  Komando  Mandala  Siaga  dan  Koops  Kamtib  atau
                          Komando  Operasi  Keamanan  dan  Ketertiban  (kemudian
                          Kopkamtib)  yang  dibentuk  pada  November  1965.  Untuk
                          penyelesaian konfrontasi disarankan dibentuk institusi khusus
                          langsung  di  bawah  Presiden,  peran  Kopkamtib  perlu
                          diperluas.  Disini  Presiden  Soekarno  setuju  saran  Soeharto.
                          KOTI sebagai pusat kekuasaan Presiden Soekarno dibubarkan,
                          diganti  dengan  Komando  Ganyang  Malaysia  (KOGAM).
                          Sebaliknya  Jenderal  Soeharto  berhasil  memperkuat  posisi
                          Koopskamtib.

                                Pada  hari  Sabtu  tanggal  15  Januari  1966,  Presiden
                          Soekarno  mengadakan  Sidang  Paripurna  Kabinet  terbuka  di
                          Istana Bogor.Sidang ini dihadiri anggota jugaoleh wakil-wakil
                          organisasi  masyarakat  dan  sepuluh  wakil  mahasiswa.  Wakil-
                          wakil KAMI diantar oleh 50.000 mahasiswa yang datang dari
                          Jakarta,  Bogor  maupun  Bandung.  Mereka  itu  Cosmas
                          Batubara,  David  Napitupulu,  Zamroni,  Elyas,  Djoni  Sunarya,
                          Liem  Bian  Koen,  Firdaus  Wajdi,  Suwarto,  Abdul  Gafur  dan
                                         44
                          Tony  Wangke .  Dalam  sidang  ini  Presiden  Soekarno
                          meluapkan     kekesalannya.   Ia   menuduh     ada   usaha
                          “mendongkel”  dirinya,  dengan  aksi-aksi     gelap.    Ia
                          menantang. “Ini Soekarno, Pemimpin Besar Revolusi, Presiden
                          RI siapa yang mau ikut saya, susun barisan, jangan bertindak
                          liar,  tunggu  komando”.  Komando  Presiden  Soekarno  ini
                          menjadi  kontroversial.  Kelompok  pendukung  maupun
                          kelompok  yang  anti  Soekarno,  saling  berebut  untuk
                                                   45
                          membentuk barisan baru. .
                                Pada  tanggal  17  Januari  1966,  “tantangan  “dari
                          Presiden  Soekarno  dijawab  oleh  mahasiswa  UI.  Mereka
                          mengeluarkan  pernyataan  siap  menjadi  pasukan  jibaku
                          (berani  mati)  Bung  Karno  dan  mendukung  terbentuknya
                          Union Students yang dipimpin oleh Bung Karno, serta siap




                270
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287