Page 491 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 491
Tahap pertama motorisasi perahu itu terjadi pada perahu-perahu rakyat
yang secara turun-temurun dibuat dari kayu, baik perahu antar pulau
atau perahu di perairan pedalaman, terusan, dan sungai. Perahu
tersebut semula digerakkan oleh layar dan dayung. Kemudian, agar
perahu tersebut dapat melaju lebih cepat, dayung dan layar digantikan
dengan motor mesin sebagai penggeraknya. Upaya itu pada awalnya
adalah inisiatif pemilik perahu. Belakangan, hal tersebut menjadi
kebijakan negara dan dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut No. DAL/11/19/13 tertanggal 18 April 1975
(berisikan ketentuan-ketentuan pengaturan hal-hal yang bersangkutan
dengan usaha motorisasi perahu layar tradisional). Setelah itu
dikeluarkan pula Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
No. DAL/11/1/1 tertanggal 24 Maret 1977 yang berisikan 15 pasal
ketentuan/ketetapan mengenai Ketentuan tentang Penyelenggaraan
dan Pengusahaan Pelayaran Rakyat. 45
Pada tahap ini, posisi motor mesin hanyalah menempel pada
kapal. Dengan kata lain, konstruksi kapal sesungguhnya tidak dirancang
untuk mesin bermotor tersebut. Sebagai dampak lanjutan motorisasi
perahu, para pembuat perahu atau disebut galangan perahu rakyat
kemudian membangun konstruksi perahu yang mengakomodir
keberadaan motor mesin tersebut. Konstruksi perahu kayu bermotor
kemudian pun menjadi lebih rumit, karena harus memiliki ruang untuk
fondasi mesin, poros dan daun baling-baling. Akan tetapi secara
keseluruhan, sistem keperahuan tradisonal sebagaimana dilakukan dari
dulu tetap dipertahankan. Keberadaan motor penggerak memang
mengubah disain perahu, namun nyata tidak mengubah disain dasar
perahu warisan nenek moyang tersebut.
Tabel 3 memperlihatkan perkembangan motorisasi perahu di
tingkat nasional yang tumbuh hingga mencapai 36,58% sampai tahun
1993. Sementara Tabel 4 juga memperlihatkan pesatnya keberadaan
kapal motor yang disain konstruksinya dirancang dengan keberadaan
motor tersebut di sebuah kabupaten dan pada dawarsa pertama abad
21. Tabel 4 juga memperlihatkan kian berkurangnya jumlah perahu
motor tempel dan perahu tanpa motor.
479