Page 494 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 494

Pengayaan Materi Sejarah


                ―menentukan‖  dan  menguasai  mekanisme-mekanisme  penting  dalam
                mempengaruhi kekuasaan politik.

                        Di  Indonesia,  gejala  teknokrat  masuk  dan  mempengaruhi
                pengambilan  keputusan  di  pemerintahan  sesungguhnya  merupakan
                gejala  lama.  Fenomena  tersebut  bahkan  telah  terjadi  di  era  perang
                kemerdekaan.  Tahun  1948,  Syahrir  telah  memasukkan  para  ilmuwan
                dalam kabinetnya. Tugas para teknokrat tersebut (ilmuwan yang duduk
                di  pemerintahan)  adalah  memikirkan  cara-cara  yang  tepat  untuk
                memulai pembangunan semesta di Indonesia.

                        Pada akhir tahun 1950-an, Kabinet Juanda melakukan hal yang
                sama dengan  Kabinet  Syahrir.  Malah  Kabinet  Juanda  ini  dijuluki ―Zaken
                Kabinet‖ atau kabinet ahli. Banyak para ilmuwan yang menjadi menteri
                dan  kemudian  berhasil  menyusun  rencana  pembangunan  Indonesia
                yang   dikenal   dengan       sebutan   ―Rencana   Pembangunan   Semesta
                Indonesia‖.
                        Namun,  baik  Kabinet  Syahrir  maupun  Kabinet  Juanda  tidak
                dapat  melaksanakan  program-program  pembangunan.  Kabinet  Syahrir
                hanya  berada  dalam  tataran  niat,  sementara  Kabinet  Juanda  sudah
                mencapai  tarap  penyusunan  rencana  pembangunan  yang  lebih
                sistematis  dan  relatif  matang.  Keduanya  belum  dapat  merealisasikan
                pembangunan, karena kondisi keamanan dan politik yang labil. Kabinet
                Syahrir  menghadapi  perang  kemerdekaan,  berkonsentrasi  menahan
                serbuan  Belanda  dan  mempertahankan  kemerdekaan.  Sedangkan
                kondisi sosial politik pada saat Kabinet Juanda begitu labilnya sehingga
                kabinet tidak dapat bekerja dengan  efektif.

                        Sadar  bahwa  kondisi  sosial  politik  yang  stabil  adalah  prasyarat
                pembangunan.  Maka  stabilitas  merupakan  target  utama  ketika  Orde
                Baru berkuasa. Angkatan Darat, yang merupakan inti Orde Baru, bekerja
                sekuat  tenaga  agar  kondisi  sosial  politik  bergerak  ke  arah  yang  stabil.
                Maka, setelah rejim pemerintahan ini dapat menciptakan kondisi politik
                yang stabil, Orde Baru mulai bekerja untuk memperbaiki perekonomian
                Indonesia  peninggalan  Soekarno.  Sebagai  perancang      perbaikan
                ekonomi  Indonesia  tersebut,  Jenderal  Soeharto  merekrut  para  Dosen
                dari Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia untuk membantunya dalam
                hal  merancang  dan  melaksanakan  program-program  pertumbuhan
                ekonomi.  Kelak,  para  perancang  ini  disebut  sebagai  teknokrat.  Dan,
                selama Jenderal Soeharto memegang tampuk kekuasaan selama 32



                482
   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499