Page 32 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 32

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



            dari  Eropa,  kapal  Jepang  yang  masuk  ke  Cilacap  adalah  maskapai  Osaka  Shosan
            Kaisha, seperti terlihat di di tabel di bawah ini.
                                                  21

                           Jumlah Kapal yang Datang di Pelabuhan Cilacap

             Tahun   Belanda   Jerman   Inggris   Jepang   Italia   Perancis   Cina
             1923       87       11       28       5        -        -       -
             1924       99       12       33       11       -        -       -
             1933      118       16       10       14       2        1       -
             1934      121       15       14       13       3        -       -
             1935       99       17       15       11       2        -       -
             1936       91       20       11       11       1        -       -
             1937*      41        7       4        6        -        -       1

             Sumber: diolah dari Memorie van Overgave Resident Banyumas GHF van Huis, 1937. ARA –
            DH. Hlm. 315 dan Verslag NHM Agentschap Tjilatjap 1901-1939 (*sampai dengan bulan Juni).

                    Dari  tabel  di  atas,  pertambahan  kedatangan  kapal  di  Cilacap  dari  tahun
            1923 terus meningkat dari 5 menjadi 11 dan hanya berkurang sedikit sampai tahun
            1936 (11 kapal) dan anjlok pada 1937 menjadi 6 kapal.  Pada umumnya keadaan
            yang  terus  merosot  karena  depresi  ekonomi  dunia  1929  dirasakan  berat  bagi
            perdagangan Hindia Belanda. Sepanjang tahun 1930—1933 pemiliki toko di Cilacap
            mengalami banyak kerugian. Akan tetapi justru di masa itulah masuknya barang-
            barang murah dari Jepang. Seperti tabel di atas, tahun-tahun 1933- sampai 1936
            misalnya,  jumlah  kapal  Jepang  ke  Cilacap  relatif  tetap  tinggi,  rata-rata  11  kapal.
            Aktivitas  perdagangan  Jepang  di  Cilacap,  sebagai  juga  di  Jawa,  ini  mendapat
            keuntungan  dengan  masuknya  barang  Jepang.  Apalagi  terdapat  slogan  “barang
            Jepang harus didistribusikan oleh orang Jepang sendiri”. Masuknya kapal ke Cilacap
                                                                          22
            memberi  keuntungan  dengan  85%  dibanding  impor  dari  negara  lainnya.  Boleh
            saja  tidak  terlalu  menguntungkan  bagi  Jepang  untuk  berbisnis  di  Cilacap,  tetapi
            suatu  aspek  yang  menarik  dikaji  lebih  lanjut  adalah  peran  penting  pelabuhan
            Cilacap  bagi  sistem  pertahanan  Belanda,  telah  diketahui  Jepang.  Cilacap  adalah
            salah satu tempat yang diserang dari udara secara cukup massif. Sejarah kemudian
            mencatat bahwa evakuasi orang Belanda ke Australia yaitu melalui pelabuhan ini
                                          23
            pada Februari dan awal Maret 1942.
                    Bagitulah beberapa hal  Pertama,  dinamika hubungan Indonesia—Jepang
            dalam  gambaran  umum.  Kedua,  persepsi  atau  pandangan  orang  Indonesia


                                                23
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37