Page 38 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 38

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



                    Kelompok  sayap  Kanan  Jepang  mengidamkan  pembentukan  sebuah
            negara  autarki,  penghancuran  komunisme,  dan  ekspansi  Kekaisaran  Jepang.
            Ekspansi  sendiri  akan  memampukan  Jepang  memindahkan  penduduknya  yang
            sudah padat sekaligus memperoleh sumber daya alam baru, tambahan pasar bagi
            hasil produksinya, dan membantu memecahkan malaise secara nasional. Lebih dari
            itu, ekspansi semacam itu telah memiliki sasaran yang siap diterkam, yaitu Cina—
                                 9
            raksasa Asia yang lemah.  Pada tahun 1931, Jepang mencaplok Manchuria, sebuah
            daerah  yang  kaya  batu  bara  dan  besi  yang  amat  diperlukan  oleh  industri.  Pada
            tahun 1937, Jepang berhasil menguasai daerah pantai dan beberapa kota penting
            di  Cina.  Namun  negara  ini  tidak  pernah  berhasil  menaklukkan  Cina  karena
            pemerintahan  Chiang  Kai-shek  menolak  tawaran  perdamaian  di  bawah  dominasi
            Jepang dan dapat bertahan dengan bantuan ekonomi dan persenjataan tidak resmi
                             10
            dari Amerika Serikat.

            Jepang Mengincar Hindia Belanda

            Ketika  jelas  diketahui  bahwa  Cina  harus  dikepung  sebelum  dapat  dikalahkan,
            Angkatan Darat Jepang pun mengalihkan perhatiannya ke selatan. Pada tanggal 22
            Desember  1938,  Perdana  Menteri  Pangeran  Konoye  Fuminaro  menyampaikan
            pidato yang memproklamasikan sebuah “Orde Baru di Asia Timur” dan menyatakan
            bahwa  Jepang  akan  membantu  bangsa-bangsa  Asia  untuk  mengusir  kekuatan
            imperialis  Barat.  Dua  tahun  kemudian,  Menteri  Luar  Negeri  Matsuoka  Yosuke
            mengubah sebutan “Orde Baru” menjadi “Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia
            Timur”.  Pekikan  “Asia  untuk  Asia”  pun  digemakan.  Namun,  keinginan  bahwa
            “sepanjang orang Asia itu adalah orang Jepang” tentu saja tidak dijadikan bahan
                                12
            propaganda kekaisaran.
                    Ambisi  teritorial  ini  tentu  saja  menyebabkan  Jepang  terlibat  konflik
            dengan kekuatan kolonial, khususnya Inggris dan Prancis. Berbagai rencana perang
            dibuat untuk menghadapi kedua negara ini, tetapi keadaan di Timur Jauh menjadi
            semakin  genting  saat  Jepang  mulai  berbaris  ke  selatan  untuk  mengepung  Cina.
            Gerak  maju  ke  Indocina  relatif  berhasil,  karena  tidak  meletuskan  satu  pun
            tembakan berkat tekanan Jerman Nazi, yang telah mengikat persekutuan dengan
            Jepang lewat  Pakta Tiga  Negara,  terhadap Pemerintah  Vichy  Penguasaan  Birma
                                                               13
            (sekarang Myanmar) berarti perang dengan Inggris, dan konflik seperti itu berarti
            serangan  terhadap  Malaya  dan  mengamankan  Singapura.  Untuk  melakukannya,
            Jepang  membutuhkan  basis-basis  di  selatan  Indocina.  Namun,  ketika  mereka
            berhasil  memperolehnya,  Amerika  Serikat  melakukan  intervensi  dengan  cara


                                                29
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43