Page 42 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 42

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



                    Untuk  memuluskan  rencana  invasinya,  maka  Jepang  menggunakan
            jejaring  intelijennya  yang  luas  di  Hindia  Belanda,  jaringan  ini  telah  dibangunnya
            sejak  akhir  dasawarsa  1920-an.  Dinas  intelijen  Jepang  terutama  memakai  kedok
            perdagangan bagi aktivitas subversif mereka. Sebagai contoh, seorang wakil konsul
            Jepang  bernama  Takagi  Naojiro  berpura-pura  menjadi  pengusaha  kentang  di
            Surabaya guna menutup-nutupi kegiatannya untuk mengimpor senjata ilegal bagi
                                                             24
            kaum nasionalis Indonesia maupun kegiatan gelap lainnya.  Sebuah laporan yang
            diterima  oleh Belanda menyebutkan bahwa  dua  orang perwira  cadangan  Jepang
            telah  beroperasi  dengan  menyamar  sebagai  tukang  cuci  dengan  harapan  dapat
            menemukan  dokumen-dokumen  yang  tertinggal  dalam  saku  seragam  tropis  para
            perwira  Belanda.  Tentu  saja  ketika  Jepang  berhasil  mendapatkan  suatu  konsesi
            perkayuan  di  dekat  Balikpapan  pada  tahun  1933,  mereka  memanfaatkan
            kesempatan  itu  untuk  membuka  jalur-jalur  tanah  hutan  yang  direncanakan
            dijadikan  landasan  pendaratan  rahasia  bagi  pesawat  terbang.  Selain  itu,  mereka
            mendapat informasi mengenai hampir seluruh lapangan terbang darurat Belanda.
                                                                               25

            Kekuatan Pasukan Penyerbu

            Sebelum pecahnya Perang  Pasifik,  lebih  dari  180.000  orang  prajurit  Jepang  telah
            terbunuh dalam peperangan di Cina. Sekitar 400.000 orang telah menderita sakit
            atau terluka. Sementara 23 divisi terlibat perang yang berlarut-larut melawan Cina,
            sembilan divisi Jepang lainnya harus dipersiapkan untuk menghadapi ancaman Uni
            Soviet.  Sekalipun  demikian,  Jepang  dapat  memobilisasi  sekitar  1.000.000  orang
            prajurit pada tahun 1940 untuk memulai petualangan militernya ke selatan.
                                                                          26
                   Untuk  menaklukkan  seluruh  wilayah  Asia  Tenggara,  Hindia  Belanda,
            Filipina, dan wilayah Pasifik Selatan, Satuan Darat Selatan pimpinan Jenderal Count
            Terauchi  Hisaichi  diberikan  11  divisi  infanteri,  4  brigade  tambahan,  9  resimen
                27
                                              28
            tank,  dan  sekitar  700  pesawat terbang.  Totalnya,  hanya  sekitar  400.000  orang
            prajurit.  29   Karena  luasnya  wilayah  yang  harus  ditaklukkan,  Jepang  sangat
            bergantung  pada  unsur  pendadakan  maupun  ketidaksiapan  dan  kelemahan  dari
            pasukan  Sekutu.  Selain  itu,  karena  keterbatasan  transportasi  laut,  Jepang  akan
            mendaratkan  terlebih  dahulu  pasukannya  di  Filipina,  Hong  Kong,  Malaya,  dan
            Guam sebelum mengangkut lagi pasukan yang akan ditugaskan untuk menaklukkan
                         30
            Hindia Belanda.
                    Tugas menaklukkan  Hindia  Belanda  jatuh  ke pundak  Satuan  Darat  ke-16
            pimpinan  Letnan  Jenderal  Imamura  Hitoshi  dan  Satuan  Darat  ke-25  pimpinan
            Jenderal  Yamashita  Tomoyuki.  Satuan  Darat  ke-16  membawahi  Divisi  ke-2,  yang


                                                33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47