Page 39 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 39
BANZAI!
OPERASI MILITER JEPANG UNTUK MENGUASAI INDONESIA
melakukan embargo ekonomi dan membekukan aset Jepang di Amerika, dengan
tujuan agar Tokyo menarik diri dari Indocina maupun daratan Cina. Ancaman
utama Amerika bagi ambisi Jepang di Asia Tenggara datang dari kekuatan udara
strategisnya di Clark Field, Luzon, meskipun posisi Amerika di Filipina juga
membahayakan setiap gerakan Jepang ke Hindia Belanda.
Pembatasan dan embargo minyak yang diterapkan Amerika dan Belanda
14
menjadikan cadangan minyak Jepang menyusut. Angkatan Darat Jepang, yang
telah menghadapi perang berkepanjangan di Cina dan kemungkinan perang
melawan Uni Soviet di Manchuria, membutuhkan bahan bakar bagi kendaraan dan
pesawat terbangnya. Akan tetapi, kebutuhan Angkatan Darat lebih sedikit
dibandingkan kebutuhan Angkatan Laut, yang pada tahun 1941 memberikan
tekanan tambahan terhadap Angkatan Darat untuk mengamankan kebutuhan
15
minyak bagi armadanya dengan merebut wilayah Selatan. Di Asia Tenggara, selain
di Miri di Kalimantan jajahan Inggris, minyak dihasilkan di wilayah Hindia Belanda,
yaitu di Tarakan, Balikpapan, bagian utara dan selatan Sumatra dan Jawa Timur.
16
Ladang minyak terbesar terdapat di Palembang.
Pada mulanya, Jepang berusaha menghimbau pemerintah kolonial di
Hindia Belanda agar mengikuti tindakan Prancis di Indocina. Dalam hal ini, tindakan
Jepang tersebut bukan hanya didasarkan pada perhitungan mengenai keuntungan
untuk memperoleh Hindia Belanda dalam keadaan utuh dan tanpa pertumpahan
darah, tetapi juga agar mereka dapat menerima negeri itu dengan administrasinya
yang efisien tanpa kegoncangan apa pun juga. Dengan demikian, mereka dapat
bekerja sama dengan para pegawai pemerintahan Belanda yang berpengalaman.
Akan tetapi, Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachower menolak
imbauan Jepang itu. Bahkan, Batavia hanya bersedia mengirimkan setengah dari
tuntutan ekonomi Jepang, terutama peningkatan ekspor minyak mentah. Itu pun
hanya berdasarkan kontrak selama 6 bulan saja. Sikap permusuhan yang
ditunjukkan oleh Belanda sendiri segera membawa pengaruh besar pada nasib
17
Hindia Belanda.
Rencana Perang Jepang
Ada empat pilihan rencana perang yang dibuat oleh Jepang. Pertama, yang paling
berisiko, menyerang langsung Hindia Belanda. Baik Angkatan Laut maupun
Angkatan Darat Jepang tidak menyukainya. Rencana pilihan kedua itu, yang
didukung oleh Angkatan Darat, ialah mempertimbangkan serangan ke Malaya, lalu
menyeberang ke Sumatra dan Jawa, melaju ke utara menuju Kalimantan, dan
30