Page 40 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 40

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



            terakhir  ke  Filipina.  Rencana  ini  kelihatannya  memastikan  penguasan  daerah-
            daerah yang kaya sumber daya alam dengan cepat sementara menghindari perang
            yang  terlalu  dini  dengan  Amerika  Serikat.  Angkatan  Laut  sendiri  menginginkan
            gerakan sebaliknya: dimulai dari Filipina dan berakhir di Malaya, karena kepulauan
            itu mengancam garis komunikasi Jepang dengan Hindia Belanda. Rencana keempat,
            sebuah  kompromi  yang  diambil  pada  bulan  Agustus  1941,  menggabungkan
                                                                             18
            proposal kedua dan ketiga sebagai operasi yang dilancarkan secara bersamaan.
                    Pada mulanya,  sekitar  bulan  Juni  atau  Juli  1940,  Jepang mengira  bahwa
            mereka  dapat  menghadapi  Inggris  dan  Belanda  secara  terpisah.  Namun,  sejak
            bulan  Agustus  tahun  itu, mereka melihat  bahwa,  sementara  Inggris dan  Belanda
            tidak  dapat  ditangani  secara  terpisah,  tetapi  mereka  masih  bisa  memisahkan
            Amerika  Serikat  dan  Inggris.  Tetapi,  pada  akhir  tahun  1940  semakin  jelas  bagi
            Jepang bahwa Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda telah bersatu padu. Ternyata
            situasi  telah  berubah:  Inggris  berhasil  memulihkan  dirinya  setelah  bencana
            kekalahan  pada  musim  panas  1940  sementara  sebuah  pendaratan  Jerman  di
            Inggris  mustahil  dilakukan.  Amerika  Serikat  sendiri  secara  aktif  telah  mulai
            mendukung  Inggris,  Cina,  dan  Belanda.  Lebih  dari  itu,  ketiga  negara  itu  mulai
            mengadakan pembahasan di Singapura untuk membendung gerak maju Jepang di
                                                                       19
            Timur Jauh – wilayah yang sekarang lebih dikenal sebagai Asia Tenggara.
                    Penghalang  utama  terhadap  ekspansi  Jepang  ke  selatan  adalah  Armada
            Pasifik Amerika yang berpangkalan di Pearl Harbor. Sekalipun seorang penentang
            perang, Laksamana Yamamoto Isoroku memandang bahwa Armada Pasifik Amerika
            dapat dilumpuhkan lewat sebuah pukulan mendadak agar Amerika tidak mampu
            melakukan intervensi terhadap ekspansi Jepang di Pasifik. Rencana perang terakhir
            yang  dibuat  Jepang  sangat  berani  dan  rumit.  Serangan  harus  dilancarkan  ke
            berbagai  tempat  secara  bersamaan.  Waktu  sangat  berharga;  kerja  sama  sangat
            penting; prajurit yang terlatih dan tangguh diperlukan; dan data intelijen haruslah
            benar-benar  memadai.  Meskipun  Jepang  memiliki  jumlah  prajurit  dan  pesawat
            terbang  yang  lebih  kecil  jika  dibandingkan  dengan  pihak  Sekutu,  tetapi  pasukan
            mereka benar-benar tangguh karena terlatih baik dan telah memiliki pengalaman
            perang di Cina.
                    Rencana  Jepang  mengikhtisarkan  tiga  tahap  besar:  sebuah  “serangan
            melanting”; sebuah periode konsolidasi; dan sebuah tahap bertahan. Selama tahap
            pertama,  kekuatan  udara,  laut,  dan  darat  Jepang  akan  menyerang  ke  seantero
            Pasifik, Timur Jauh, dan Hindia Belanda untuk menghancurkan pasukan Sekutu dan
            merebut  semua  sasaran  yang  diincarnya.  Pada  tahap  kedua,  Jepang  akan
            melanjutkan  operasi-operasi  serangannya  di  Birma,  tetapi  akan  menghabiskan


                                                31
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45