Page 45 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 45
BANZAI!
OPERASI MILITER JEPANG UNTUK MENGUASAI INDONESIA
dari serangan artileri dan udara. Jepang juga memiliki kebiasaan mendaratkan
44
pasukan secara tersebar.
Sasaran operasi terhadap Hindia Belanda adalah mengalahkan musuh di
wilayah itu, merebut basis-basis mereka, dan menduduki serta mengamankan
daerah kunci yang kaya sumber daya alam tersebut. Sementara operasi di Filipina
berlangsung, Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang, secara bersamaan, harus
mendukung sebuah unsur dari Satuan Darat ke-16 untuk merebut Tarakan secepat
mungkin. Kemudian, bergantung pada keadaan operasi di Filipina dan Malaya,
mereka secara bergiliran akan merebut Balikpapan dan Banjarmasin, serta
mengambil kesempatan selama dan setelah penyelesaian operasi itu untuk
merebut Ambon dan Kupang, merebut basis-basis udara yang siap digunakan, dan
45
mengamankan daerah yang kaya sumber daya alamnya.
Sementara itu, bersamaan waktunya dengan perebutan Tarakan,
Angkatan Laut akan menduduki dan mengamankan Manado, Kendari, dan
Makassar. Tarakan dan Ambon akan segera diambil alih oleh Angkatan Laut setelah
sebagian besar operasi masing-masing di wilayah ini telah diselesaikan. Terpisah
dari hal ini, sementara serangan ke Malaya berlangsung, unsur lain dari Satuan
Darat ke-16 akan mengambil kesempatan untuk menduduki Pulau Bangka dan
Palembang yang strategis, mempersiapkan basis udara untuk digunakan, dan
mengamankan daerah penghasil sumber daya alam. Setelah menyingkirkan
kekuatan udara lawan di Jawa sementara mempersiapkan basis-basis udara,
pasukan utama Satuan Darat ke-16 dan Divisi ke-48 dari Filipina akan didaratkan di
Pulau Jawa. Dalam rencana akhir Jepang, Divisi ke-48, yang diperlengkapi dengan
kendaraan bermotor, ditugaskan untuk merebut Surabaya sementara Divisi ke-2
menaklukkan Batavia dan Bandung, sedangkan Divisi ke-38, yang berpengalaman
dalam perang di kawasan berawa di selatan Cina, bertugas merebut ladang-ladang
46
minyak di Palembang. Apabila Selat Malaka telah dikuasai setelah pendudukan
Singapura, sebuah unsur dari Satuan Darat ke-25 akan mendarat di Medan guna
merebut daerah-daerah kunci di Aceh, terutama Pulau Sabang.
47
Persenjataan Pasukan Jepang
Ketika Perang Pasifik telah berkobar, maka riset dan pengembangan senjata dalam
industri militer Jepangpun boleh dikatakan macet. Keterbatasan sumber daya alam,
keterbatasan kemampuan produksi, dan keterbatasan waktu memaksa Jepang
mengandalkan senjata yang telah teruji dan telah digunakan, bahkan sekalipun
banyak di antaranya sudah usang dan dianggap tidak memadai lagi.
48
36