Page 49 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 49
BANZAI!
OPERASI MILITER JEPANG UNTUK MENGUASAI INDONESIA
antaranya merupakan pesawat terbang garis depan. 68 Kira-kira 700 pesawat
terbang dikerahkan untuk mendukung serangan ke selatan.
Pada dasarnya, Angkatan Laut Jepang memiliki tiga jawatan udara, yaitu 1)
pesawat terbang yang berpangkalan di darat; 2) pesawat terbang yang
berpangkalan di kapal induk; dan 3) pesawat amfibi. Jawatan udara yang
berpangkalan di darat terutama diperlengkapi dengan pesawat pembom
menengah bermesin ganda Mitsubishi G3M “Nell” dan Mitsubishi G4M “Betty”.
Kedua pesawat pembom itu dapat terbang lebih cepat daripada pesawat pemburu
Sekutu mana pun yang bertugas di Hindia Belanda dan, yang mengejutkan lawan,
dapat pula bertugas sebagai pesawat pembom torpedo. Kedua pesawat pembom
inilah yang bertanggung jawab atas penenggelaman Prince of Wales dan Repulse di
lepas pantai timur Malaysia pada tanggal 10 Desember 1941—dua kapal utama
pertama yang ditenggelamkan oleh serangan udara saja pada saat perang.
Sekalipun lapisan bajanya tipis sehingga rentan terhadap serangan udara lawan,
kedua pesawat pembom ini hanya menghadapi sedikit perlawanan dari kekuatan
udara Sekutu pada awal Perang Pasifik. Karena itu, mereka dapat memberikan
dukungan bagi pasukan darat Jepang dan mencegat bantuan yang dikirimkan lewat
69
laut bagi pasukan Sekutu yang terdesak di Asia Tenggara. Selain sebagai pesawat
pembom, “Nell” juga digunakan sebagai pesawat angkut (dijuluki sebagai “Tina”)
dan patroli selama penyerbuan ke Hindia Belanda.
Di antara pesawat terbang yang berpangkalan di kapal induk, terdapat
pesawat pembom tukik Aichi D3 “Val”. Sekalipun memiliki sosok kokoh, “Val”
lamban, rapuh, dan kemampuan manuvernya rendah sehingga harus dikawal oleh
pesawat pemburu untuk menjalankan misinya. Pesawat ini biasanya membawa
70
sebuah bom 250 kg dan dua bom 60 kg. Selama pertempuran di Hindia Belanda,
pesawat-pesawat “Val” beroperasi dari kapal induk Akagi, Soryu, dan Ryujo yang
bertugas memotong jalur hubungan laut antara Pulau Jawa dengan Australia dan
India. Pesawat terbang Poros yang paling banyak menenggelamkan kapal Sekutu,
selama beroperasi di Samudra Hindia inilah mereka memperoleh nama harum. Di
71
antara kapal-kapal perang Sekutu yang ikut ditenggelamkan “Val” selama
72
74
pertempuran di Hindia Belanda terdapat USS Peary, USS Pope, dan USS Edsall.
73
Ketika Perang Pasifik pecah, Angkatan Laut Jepang memiliki Nakajima B5N
“Kate”, pesawat pembom torpedo yang diangkut kapal induk termodern di dunia
pada saat itu. Diawaki oleh para pilot elite Angkatan Laut, pesawat yang dapat
menggotong sebuah bom 800 kg atau 2 bom 250 kg atau enam bom 132 kg itu
tercatat ikut menenggelamkan kapal perusak USS Pope selama Pertempuran Laut
75
Jawa Kedua.
40