Page 388 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 388

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN




            Kohirin Suganda (F-TNI/Polri),   A.M. Lutfhi (F-Reformasi),
                                        140
                                                                   141
            Asnawi Latief (F-PDU). 142
                  Karena masih bercabangnya pendirian para anggota fraksi,
            Jakob Tobing lalu mengusulkan kesimpulan dengan mengajukan
            tiga opsi, untuk mengunci pendapat-pendapat yang masih belum
            utuh, serta memastikan semua pihak bahwa pembahasan harus
            segera dituntaskan.

            Untuk itu, kami juga memperhatikan Aspirasi Masyarakat dan uji sahih, mengenai judul bab ini
            sebaiknya kita tetapkan saja seperti judul aslinya, yaitu kesejahteraan sosial. Di mana, kalau kita
            memang memusatkan menambah perekonomian, perekonomian ini juga menyangkut keuangan
            dan sebagainya, yang tersebar di berbagai Pasal-Pasal di depan. Jadi, kalau dalam soal ini kita
            kembali kepada judul asli, “Kesejahteraan Sosial”, saya kira, juga masyarakat bisa menerima tan-
            pa perubahan. Itupun tidak akan mengganggu daripada judul bab ini.
            140   …Tentang judul ini kami menghargai pendapat bahwa untuk kelengkapan ada penambahan
               “Perekonomian dan Kesejahteraan sosial”. Namun demikian, seperti apa yang rekan-rekan
               yang terdahulu menyampaikan juga bahwa di samping kita menyerap uji sahih, juga pendapat
               beberapa Tim Ahli tentang judul Bab XIV ini.
            Kami melihat kalau ada penambahan kita kaitkan dengan aspek kehidupan nasional,
               Ipoleksosbudhankam. Berarti nanti kalau akan dilengkapi juga bukan hanya perekonomian,
               aspek yang lain perlu kita pertimbangkan. Dengan demikian, akan menambah domain-domain
               yang lain dimasukkan.
            Demikian juga kalau kita bicara bidang pembangunan. Kami berpendapat bahwa justru
               kesejahteraan sosial jelas sudah include memuat aspek kehidupan maupun bidang
               pembangunan. Jadi, dari fraksi kami lebih cenderung di samping alasan tadi juga aspirasi
               pada uji sahih dan pendapat tim ahli untuk kembali ke naskah asli Bab XIV dengan judul
               “Kesejahteraan Sosial”.
            141   …Saudara-Saudara, coba kita serasikan dengan judul-judul yang lain. Semua itu isinya kort
               en beding. Ya, pendek, jadi maunya agama, DPR, DPA, pendek-pendek. Jadi, tidak panjang
               metodanya disebutkan. Jadi, saya pikir, yang tepat itu “Kesejahteraan Sosial” saja. Kalau pakai
               perekonomian, tadi pandangan Pak Tjipno, pandangan Pak Khohirin itu jelas. Jadi, saya kira,
               “Kesejahteraan Sosial” itu yang paling tepat, cocok, dan serasi.
            142  Jadi, kembali kepada judul Pak, betul apa yang dikatakan oleh Pak Luthfi, pendek-pendek.
               Hanya pendeknya itu di sini, ini sebetulnya perekonomian sebab yang diatur adalah sistem
               perekonomian sebetulnya. Itu kesejahteraan sosial, semua diarahkan kepada kesejahteraan
               sosial. Kalau suruh milih yang menonjol, itu perekonomian. Kalau tidak, ya digabungkan.
               Karena itu, dulu dikurung di situ tidak usah pakai nasional artinya cuma perekonomian. Sebab,
               dulunya kan “Perekonomian Nasional” dan “Kesejahteraan Sosial”, kelewat panjang…Jadi, oleh
               karena itu, menurut saya kalau bisa dikompromikan saja tetap seperti itu, “Perekonomian
               dan Kesejahteraan Sosial”. Jadi itu adil. Sebab di dalamnya itu hampir lebih banyak ngatur itu
               perekonomian. Bahkan usulan tim ahli dulu kan sistem pasar disebutkan kita kembali kepada
               sistem lama…karena itu sudah disepakati pada ayat (3), bumi air itu sebagai usul dari tim ahli
               yang bolak-balik Pak Hasyim Djalal, itu setelah saya teliti dengan Undang-Undang Kelautan.
               Tapi itu sudah diputuskan, kita tidak bicara di sini, direnungkan saja, terima kasih.


                                       327
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393