Page 266 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 266

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  KTKLN (Kartu Tenaga Kerja di Luar Negeri) diubah menjadi KPILN
                                                  (Kartu Pekerjan Indonesia di Luar Negeri).
                                                       Beberapa kalangan menganggap perubahan judul rancangan
                                                  undang-undang  maupun perubahan  istilah  tidak diiringi  dengan
                                                  perubahan substansial terhadap UU No. 39/2004. Sebagai contoh,
               ...pemerintah masih                Kordinator Jaringan Advokasi Revisi UU PPILN Nurus S. Mufidah

          memandang TKI hanya                     melihat bahwa perbedaan pandangan antara pemerintah dan DPR pada
                sebagai komoditas.                istilah RUU yang sedang dibahas tidak menyentuh persoalan substansi.
                                                  Bahkan, ia menilai bahwa hal itu menunjukkan tidak adanya political
                                                  will dari pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap TKI.
                                                  Selain itu, sikap pemerintah tersebut menunjukkan bahwa pemerintah
                                                  masih memandang TKI hanya sebagai komoditas. 290
                                                       Beberapa kalangan juga mengkritik pemerintah dan DPR yang
                                                  dalam pembahasan substansi ternyata belum mengakomodir Konvensi
                                                  PBB Tahun 1990 tentang Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya
                                                  yang justru telah diratifikasi oleh Indonesia pada 12 April 2012. Ketua
                                                  Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah mengatakan bahwa Konvensi
                                                  PBB Tahun 1990 tentang Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya
                                                  seharusnya diperhatikan secara serius dan diadopsi dalam RUU PPILN
                                                  sebagai acuan dasar perlindungan migrasi. Selain Konvensi itu, Komnas
                                                  Perempuan menyoroti sejumlah isu krusial yang seharusnya dicakup
                                                  dalam RUU PPILN, antara lain ketegasan prinsip Hak Asasi Manusia
                                                  sebagai basis perlindungan global dan universal, serta kejelasan “posisi,
                                                  peran, dan tanggungjawab negara maupun swasta dalam pengelolaan
                                                  migrasi tenaga kerja di luar negeri, terutama yang berkaitan dengan
                                                  perlindungan”. 291
                                                       Berbagai perdebatan, seperti masalah istilah hingga belum
                                                  dimasukkannya Konvensi PBB Tahun 1990 tentang Pekerja Migran dan
                                                  Anggota Keluarganya tidak dapat diselesaikan hingga berakhirnya masa
                                                  bakti DPR periode 2009-2014. Dukungan untuk TKI di luar ngeri juga
                                                  muncul pada saat May Day 2013, hal ini memunculkan harapan agar
                                                  membuka kesadaran bersama bahwa kebijakan perlindungan yang ada,
                                                  belum dapat melindungi mereka di dunia kerja.
                                                                                             292





                                                  290 Fahriyadi, “Belum Bahas Substansi, DPR dan Pemerintah Berkutat”, Kontanonline, 11 April 2013,
                                                     https://nasional.kontan.co.id/news/belum-bahas-substansi-dpr-dan-pemerintah-berkutat.
                                                  291   Elok Dyah Messwati, “Integrasikan Standar Perlindungan HAM dalam Regulasi Pekerja Migran”,
                                                     Kompas online, 26 Februari 2013, https://nasional.kompas.com/read/2013/02/26/17470233/
                                                     Integrasikan.Standar.Perlindungan.HAM.dalam.Regulasi.Pekerja.Migran.
                                                  292  Marzuki Alie, Op. Cit. Parlementaria, edisi 102.




                                     dpr.go.id   262
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271