Page 280 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 280

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  Yogyakarta dengan anggota Prof. Ryaas Rasyid, Prof. Affan Gaffar,
                                                  Prof. Riswanda Imawan, Prof. Koesnaedi Hardjosoemantri, dan Prof.
                                                  Sofian Effendi. Pada tahun 2003, DPRD DIY menyepakati draf tersebut
                                                  dan mengajukannya ke DPR agar dibahas dan disahkan menjadi
                                                  undang-undang. 327
                                                       Hingga tahun 2005, DPR tidak kunjung membahas draf RUU
                                                  itu dengan alasan tidak sesuai dengan prosedur pengajuan draf RUU
                                                  menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
                                                  Undang-Undang. Menurut DPR, draf RUU itu seharusnya diajukan
                                                  terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri, tidak langsung ke DPR.
                                                  DPR kemudian meminta agar draf RUU Keistimewaan Yogyakarta
                                                  diperbaiki dan berencana membahasnya dalam program legislasi
                                                  nasional (prolegnas) tahun 2007.


                                                  5.4.4  Pembahasan Dan Polemik RUU

                                                            Keistimewaan Yogyakarta, Hingga
                                                            Seruan Referendum

                                                       Berbagai pihak pun menyampaikan beragam draf rancangan
                                                  undang-undang untuk memasuki pembahasan lebih lanjut.
                                                       Dari berbagai draf, aspek yang yang ada, aspek paling
                                                  menimbulkan polemik adalah masalah yang berkaitan dengan posisi
                    ...masalah yang               Sultan dan Paku Alam: apakah secara otomatis ditetapkan sebagai
                                                  Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, atau harus bersaing dengan calon-
                  berkaitan dengan
                                                  calon lain dalam mekanisme pilkada.
           posisi Sultan dan Paku                      Salah satu draf disampaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat

             Alam: apakah secara                  (DPD) DIY pada bulan Juli 2007. DPD menyusun draf itu menyusul
              otomatis ditetapkan                 pernyataan Sultan Hamengkubuwono X ketika momen pisowanan
                                                  agung pada April 2007 bahwa dirinya tidak bersedia melanjutkan
           sebagai Gubernur dan
                                                  jabatannya sebagai Gubernur DIY setelah masa jabatannya berakhir
             Wakil Gubernur DIY...                pada tahun 2008.

                                                       Draf yang disusun oleh DPD itu merancang dibentuknya
                                                  lembaha Hamengkoni Agung dengan Sultan Hamengkubuwono dan
                                                  Paku Alam sebagai dwi tunggal pemangku, pengayom, dan pelindung
                                                  DIY. Dalam kapasitas itu, Sultan dan Paku Alam mempunyai hak
                                                  prerogatif memberikan persetujuan langsung terhadap calon gubernur
                                                  dan wakil gubernur yang diseleksi melalui mekanisme pilkada.

                                                  327   Detik News, Jalan Berliku Penetapan Sultan HB X Jadi Gubernur DIY, 11 Oktober 2012, https://
                                                     news.detik.com/berita/2060125/jalan-berliku-penetapan-sultan-hb-x-jadi-gubernur-diy,
                                                     diakses pada 13 Oktober 2018.




                                     dpr.go.id   276
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285