Page 276 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 276

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                       Pada tahun 1974, Indonesia mengeluarkan kembali undang-
                                                  undang tentang pemerintahan daerah yang lebih baru, yaitu Undang-
                                                  Undang Nomor 5 Tahun 1974. Dalam undang-undang itu disebutkan
                                                  bahwa:


                                                             “Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Istimewa
                                                       Yogyakarta yang sekarang adalah Kepala Daerah dan
                                                       Wakil Kepala Daerah menurut Undang, undang ini
                                                       dengan sebutan Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta
                                                       dan Wakil Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, yang
                                                       tidak terikat pada ketentuan masa jabatan, syarat, dan
                                                       cara pengangkatan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
                                                       Daerah lainnya”. 316


                                                       Pada saat kedua undang-undang tersebut dikeluarkan,
                                                  Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dijabat masing-masing oleh Sultan
                                                  Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII. Namun demikian, undang-
                                                  undang itu tidak secara spesifik menyebut bahwa pengganti Sultan
                                                  Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII dapat secara otomatis
                                                  menggantikan peran pendahulunya.
                                                       Sebagai catatan, setelah mangkatnya Sultan Hamengkubuwono
                                                  IX pada tahun 1988, Paku Alam VIII mengisi fungsi kepala daerah
                                                  di Yogyakarta sebagai Pejabat Gubernur hingga wafatnya pada
                                                  tahun 1998. Posisi Gubernur Yogyakarta kemudian diisi oleh Sultan
                                                  Hamengkubuwono X melalui proses penetapan oleh Dewan Perwakilan
                                                  Rakyat Daerah (DPRD) DIY Yogyakarta. Posisi Wakil Gubernur DIY tetap
                                                  lowong hingga ditetapkannya Paku Alam IX untuk mengisi jabatan itu
                                                  oleh DPRD DIY pada tahun 2001. 317


                                                  5.4.3  Dinamika Pusat – Daerah, Pasca

                                                            Reformasi 1998
                                                       Sejak awal, Ketua DPR, Marzuki Alie memiliki komitmen untuk
                                                  memperhatikan desentralisasi, dalam pidato pertamanya tanggal 16
                                                  Agustus 2009, Ia menyampaikan beberapa catatan, salah satunya
                                                  mengenai mengenai hubungan pusat dan daerah yang terkait dengan


                                                  316  Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
                                                     Pemerintahan Daerah, Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara
                                                     Nomor 3153, Pasal 91 ayat (b).
                                                  317   Robert Endi Jaweng, “Keistimewaan Yogyakarta: Babak Baru Yang Menyisakan Catatan”, Jurnal
                                                     Ilmu Pemerintahan (Edisi 42 Tahun 2013), hal. 114.




                                     dpr.go.id   272
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281