Page 23 - MAJALAH 131
P. 23
Oleh Chusnul Mar’iyah
Presiden Direktur CEPP FISIP Universitas Indonesia
DEMOKRASI MEMBUTUHKAN RUANG
TERBUKA. PEMBANGUNAN ALUN-ALUN
DEMOKRASI MENJADI BAGIAN PENTING
DARI PERENCANAAN KOTA. ALUN-ALUN INI
MENJADI TONGGAK MEMBANGUN BUDAYA
DEMOKRASI DI INDONESIA.
menggerakkan warganya untuk mengikuti visi pemimpinnya.
Namun, pada kenyataan praktiknya pertentangan berbagai
kepentingan kelompok seringkali penguasa melupakan rak-
yatnya. Demonstrasi menjadi tidak dapat dielakkan.
ALUN-ALUN DEMOKRASI BAGIAN PENTING
LANDSCAPE POLITIK DI SENAYAN
Ruang terbuka yang multifungsi harus dibangun oleh DPR
di kawasan Senayan yang dapat kita sebut sebagai Alun-alun
Demonstrasi di bunderan HI sudah sangat sulit dengan dire- demokrasi. Alun-alun demokrasi ini sebagai ruang publik bagi
novasi bangunan pinggiran air mancur. rakyat, dimana mereka akan aman berdemonstrasi di alun-
Demokrasi membutuhkan ruang terbuka. Pembangunan alun ini. Polisi tidak boleh menggunakan kekerasan meng-
alun-alun demokrasi menjadi bagian penting dari perenca- hadapi rakyat baik mahasiswa, kelompok perempuan, buruh,
naan kota. Alun-alun ini menjadi tonggak budaya demokrasi di guru honorer dan sebagainya dalam menyuarakan aspirasi-
Indonesia. Warga memiliki tempat berdemonstrasi yang aman nya. Rakyat tidak bisa dilarang untuk bertemu, berdemo dalam
dari tindak kekerasan para aparat negara. Bahkan warga mem- jumlah besar dan menuntut agar kepentingannya didengar
butuhkan ruang terbuka untuk dapat berdemonstrasi sampai oleh para wakilnya. Dengan demikian alun-alun demokrasi
malam. Saat ini Undang-Undang yang mengatur demonstrasi menjadi landscape penting yang menyatu dengan fungsi per-
hanya boleh sampai jam 18.00. wakilan.
Apabila demokrasi sudah berkembang dengan lebih baik, Dalam kehidupan politik, konflik, perbedaan pandangan
sebaiknya aturan tersebut harus dicabut. Penulis sering adalah suatu hal yang biasa. Tradisi lobbyist belum membu-
mengikuti demonstrasi untuk perdamaian di Sydney Australia, daya. Sering pula penguasa bergaya ‘pejabat’ dengan menu-
di malam hari dengan membawa lilin. Bahkan merencanakan tup saluran rakyat dalam menyampaikan kepentingannya
suatu demonstrasipun juga membutuhkan art express, alat yang dihilangkan dan dirugikan oleh negara. Ruang terbuka
peraga dan logistik lainnya. Suatu kegiatan gerakan sosial sangat dibutuhkan untuk menyuarakan aspirasi, mengkritik
yang akan memberikan dampak berbeda agar suara kepen- tanpa perlu takut akan ditangkap oleh polisi. Persepsi negatif
tingan para demonstran didengar oleh pengambil keputusan. sebagian warga terhadap demonstrasi atau disebut demokra-
Bagaimana dengan para penguasa/pejabat? Menjadi peja- si jalanan, harus disikapi secara positif oleh Anggota Dewan.
bat harus siap dengan tuntutan warga yang berbeda dengan Membangun alun-alun demokrasi menjadi keharusan dalam
logika para penguasa. Membangun demokrasi harus men- membangun pemerintahan yang bertanggung jawab. ***
dengarkan warganya, memberikan arahan, memimpin dan
EDISI 131 TH. XLV, 2015 23