Page 11 - MAJALAH 100
P. 11

Mengenai RUU Pemda, secara                                        menimbulkan berbagai persoalan
            substansi terdapat duapuluh dua                                     baik suburnya praktek korupsi,
            isu strategis yang teridentifikasi                                  nepotisme yang semakin kuat,
            dan memerlukan pemikiran                                            serta lahirnya pemimpin yang tidak
            mendalam untuk didiskusikan.                                        amanah. Oleh karena itu, apapun
            Antara lain: pembentukan daerah                                     sistemnya harus didekatkan kepada
            otonom,  pembagian urusan                                           kebutuhan kita menghasilakan
            pemerintahan, daerah berciri                                        pemimpin daerah yang baik.
            kepulauan, pemilihan kepala
            daerah, peran gubernur sebagai                                        Kita sadari bahwa demokrasi
            wakil pemerintah pusat, perangkat                                   adalah sebuah proses yang tidak
            daerah, pembangunan daerah,                                         pernah berhenti karena sifatnya
            keuangan daerah, pembinaan                                          dinamis. Kita semestinya telah
            dan pengawasan daerah, dan                                          melalui masa transisi dan dapat
            tindakan hukum terhadap aparatur                                    berkonsentrasi melakukan
            daerah. RUU Pemda hanya memuat                                      konsolidasi demokrasi. Tetapi
            pengaturan-pengaturan  secara                                       sayangnya, kondisi kita saat ini,
            umum, sedangkan pengaturan                                          tampak anomali, terutama ketika
            lebih lanjut secara rinci akan diatur                               masih banyak permasalahan
            masing-masing dalam UU tentang                                      transisional, padahal usia reformasi
            Pilkada dan UU tentang Desa.                                        sudah hampir 15 tahun. Meskipun
                                                                                tidak ada batasan waktu ideal,
              Beberapa Isu Krusial                                              namun sebaiknya kita sudah harus
                                                                                memasuki tahapan konsolidasi
              Dari indentifikasi duapuluh dua                                   demokrasi, sehingga bangsa ini
            isu strategis tersebut, ada beberapa   pemerintahan secara umum     tidak lagi menghadapai berbagai
            perubahan yang ditawarkan yang    dalam bingkai NKRI. Format yang   persoalan yang terkait dengan
            sifatnya fundamental, di samping   sudah ada sesungguhnya relatif   pilihan sistem seperti sistem
            ada yang bersifat pengaturan      cukup memberikan ruang bagi       pemerintahan, sistem otonomi
            lebih lanjut, untuk menciptakan   tiap tingkatan pemerintahan       daerah, sistem pemilihan, atau
            kejelasan dan ketegasan khususnya   untuk berperan. Apalagi bentuk   sistem politik secara umum.
            di tataran pelaksanaan. Bahkan,   negara kita sudah final yaitu
            RUU ini menampilkan isu-isu baru   Negara Kesatuan, sehingga model    Penutup
            yang diatur untuk memberikan      otonomi daerah yang hendak
            kepastian hukum bagi pemerintah   didesain pun harus mengacu          Perlu kesadaran kita bersama
            daerah dalam pelaksanaan          kepada pemahaman dan pengertian   bahwa sesungguhnya bangsa
            otonominya.                       tentang konsep Negara Kesatuan di   Indonesia memiliki modal sosial
                                                                                yang cukup dalam membangun
              Perubahan-perubahan yang        mana Pemerintah (Pusat) lah yang   demokrasi. Namun, sayangnya
            memerlukan pengaturan untuk       membagi urusan atau kewenangan    penanaman nilai-nilai luhur bangsa
            memberikan penjelasan bagi        kepada provinsi dan kabupaten/kota   kita yang saat ini sudah terasa
            Pemda dalam melaksanakan          dengan mengacu tiga asas yaitu    hilang dalam kehidupan kita
            otonomi, antara lain adalah:      desentralisasi, dekonsentrasi, dan   sehari-hari, termasuk kehidupan
            pertama,  menyangkut isu Peran    asas tugas pembantuan.            politik. Oleh karena itu, demokrasi
            Gubernur sebagai Wakil Pemerintah   Selanjutnya tentang model       yang menjunjung tinggi nilai-nilai
            Pusat di daerah. Kedua, mengenai   pemilihan kepala daerah seperti   universal dan sekaligus berakar
            daerah berciri kepulauan, inovasi   yang sudah dikemukakan di atas,   kepada nilai-nilai bangsa harus terus
            daerah dan tindakan hukum         model pemilihannya harus mampu    digelorakan. Kita bangga dengan
            terhadap aparatur daerah. Isu-    menghasilkan pemimpin daerah      predikat sebagai salah satu negara
            isu tersebut sengaja dibuat       yang amanah, akuntabel, kapabel,   demokrasi terbesar di dunia. Tetapi
            pengaturannya mengingat urgensi   dan berintegritas. Kita sadari bahwa   kebanggaan itu jangan sampai
            yang sedang berkembang dalam      saat ini cenderung terjadi sebuah   meninabobokan kita untuk tidak
            pengalaman pelaksanaan otonomi    kondisi yang anomali ketika kita   berupaya memperbaiki kualitas
            daerah selama ini.                                                  kehidupan demokrasi. Akhirnya,
                                              melaksanakan pemilihan secara     semoga bangsa ini menuju kondisi
              Berbagai isu tersebut masih     langsung yang memiliki tujuan agar   terbaik dan dihargai oleh bangsa-
            perlu didalami oleh Pansus        hadir pemimpin yang legitimate dan   bangsa lain di dunia.**
            dalam upaya menciptakan sistem    berkualitas, yang terjadi cenderung


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 100 TH. XLIII, 2013  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16