Page 54 - MAJALAH 122
P. 54
Apa kesannya setelah resmi dilantik
menjadi wakil rakyat? “Saya gembira
dan sedih,” jawabnya singkat. Gem-
bira, karena ia mendulang banyak
suara di dapilnya hingga bisa men-
jadi Anggota DPR. Sedih, lantaran
pelantikan dirinya tidak sempat di-
saksikan ayah dan ibunya. Ia juga
sedih karena tak disaksikan Pak Su-
trisno yang keburu dipanggil ilahi.
Pak Sutrisno adalah guru Hafisz saat
di SD. Hafisz selalu merasa berutang
budi pada jasa sang guru tersebut.
“Pak Sutrisno guru yang sangat
PT. Arthindo Energi Singerti. masi Amien Rais dan kaum refor- lucu dan tegas. Dia sangat mendi-
mis lainnya, ia ikut long march dari dik siswa-siswanya. Kalau kita tidak
Kesabaran dan ketekunannya telah Semanggi ke Senayan. Ia menjadi menyimak pelajaran, dia langsung
me ngantar mantan Bendahara bagian dari reformasi itu sen diri. menghukum kita dengan tugas
Umum Asosiasi Pengeboran Mi- Baginya, berpolitik berarti melaku- menulis kalimat ‘saya berjanji tidak
nyak Indonesia ini, ke puncak karir kan perubahan ke arah yang lebih akan nakal lagi’ seba nyak 2 halaman
profesionalnya. Sukses meniti karir baik. Bangsa ini sangat besar de- dan harus ditandatangani orangtua.
sebagai pengusaha di Jakarta tentu ngan kekayaan sumber daya alam Rasanya saya malu ketika dihukum,”
tak melupakan kampung halaman- yang melimpah. cerita Hafisz mengenang masa seko-
nya. “Ibu saya berpesan, jangan lupa lah dulu. Kini, walau sudah menjadi
membangun kampung halaman Dengan menjadi politisi, berarti pejabat negara, Hafisz tak pernah
dan ingat kepada masyarakat yang Hafisz berada di jantung kebija- melupakan jasa gurunya itu.
kekurangan. Di balik yang kita mi- kan untuk ikut mengarsiteki pem-
liki itu, ada hak untuk mereka. Saya bangunan negeri. Ada amanah dan Begitulah penghormatan yang di-
selalu ingat pesan ibu saya terse- tanggung jawab yang harus dipikul, tunjukkan Hafisz. Sebelumnya, ke-
but,” kenangnya penuh haru. memang. Tapi, itu sudah disadari tika baru menjadi pe ngusaha, orang
betul oleh mantan Ketua Panitia pertama yang dikunjungi adalah Pak
Menjadi Politisi Rakenas PAN, Palembang 2007 ini. Sutrisno itu. “Saat saya menjadi pe-
Karir politiknya dimulai ketika ia ngusaha dia orang pertama yang
Dunia politik sudah tak asing bagi mencalonkan diri seba gai Wakil saya datangi dan dia sangat terha-
mantan Wakil Ketua Komisi Tetap Gubernur Sumsel ber pasangan ru saat saya memberikan 2 lembar
Bidang ESDM Terbarukan, KADIN dengan Iskandar Hasan pada Pilka- uang dollar. Saya sangat terkesan
ini. Semasa masih menja di aktivis da tahun 2013. kepada beliau. Sa yangnya saat saya
kampus, ia sudah se ring bergulat mengikuti pilgub, saya mendapat
dengan tema-tema politik kontem- Walau tak terpilih karena kalah su- kabar bahwa beliau sudah mening-
porer dan bergaul pula dengan para ara dari pasangan Alex Noerdin- gal. Padahal, dia ingin sekali melihat
politisi. Apalagi lingkungan keluarga Ishak Mek ki, dukungan masyarakat saya menang dalam pilgub.”
juga lekat dengan panggung politik. Sumsel kepada dirinya cukup tinggi.
Kakandanya, Hatta Rajasa sudah Menyadari tingginya dukungan ma- Kini, ketika sudah duduk sebagai
lebih dulu berkiprah sebagai politisi syarakat tersebut, Hafisz lalu men- anggota DPR, ada dua komisi yang
bersama PAN. Hafisz pun mengikuti jadi caleg PAN dari dapil Sumsel I Hafisz sangat interes, Komisi V dan
jejak sang kakak bergabung dengan pada Pemilu 2014, delapan bulan Komisi VII. Di Komisi V, karena ke-
partai yang lahir di era roformasi setelah Pilkada. Modal sosial yang pentingannya ia seorang arsitek dan
tersebut. telah dimiliki memudahkan jalan cocok berada di komisi yang menan-
Hafisz menuju Senayan. Ketua POK gani infrastruktur. Sementara di
Ketika reformasi bergulir, tahun DPP PAN ini terpilih menjadi Ang- Komisi VII, ia juga sangat interes,
1998, Hafisz ikut terjun dalam ge gota DPR RI periode 2014-2019 de- lantaran bersinggungan dengan
lombang yang menuntut perubahan ngan meraih sekitar 170 ribu suara. dunia usahanya di bidang permi-
di Indonesia. Bersama tokoh refor- nyakan. Hatta Rajasa, kakandanya
54 PARLEMENTARIA EDISI 122 TH. XLV, 2015