Page 19 - MAJALAH 129
P. 19

dan kemudahan dalam mendapatkan
            kontrak perpanjangan,” heran Willgo.
               Data menyebutkan, jika Pelabuhan
            Tanjung Priok dikelola 100 persen na­
            sional, potensi pengelolaan pendapatan
            mencapai USD 160 juta per tahunnya.
            Namun dengan adanya campur tangan
            asing, menyebabkan potensi itu tidak
            tergarap maksimal, hak Pemerintah pun
            berkurang.
               “Soal potensi penerimaan negara jika
            JICT dikelola sendiri yang bisa mencapai
            USD 160 juta, ini sangat luar biasa sekali.
            Itu bisa  membuat sarana di pelabuhan
            daerah lain, investasi dari hasil pendapa­
            tan itu,” yakin Willgo.
               Politikus asal daerah pemilihan Nusa
            Tenggara Barat ini, mewakili Komisi
            XI DPR, mendorong Panja Pelindo II di
            Komisi VI DPR, sekaligus Pansus Pelindo
            II yang belum lama ini disahkan, men­
            dorong agar benang kusut di PT. Pelindo
            II dapat segera terurai. Khususnya, sorot
            Willgo, terkait dengan potensi peneri­
            maan negara.                      Anggota Komisi XI DPR Mohammad Hatta
               “Saya berharap, dengan adanya Panja
            dan Pansus Pelindo II ini, khususnya   nesia mengelola JICT. Kita harus meng­  masalahan dweeling time, penyelundup­
            kinerja keuangan yang memberikan   gali sumber daya yang ada di bangsa   an, hingga potensi penerimaan negara
            kontribusi kepada pendapatan negara,   ini,” tutup Willgo sambil berpesan untuk   dari bea masuk. Diharapkan, bea masuk
            ke depannya bisa dioptimalkan kembali.   mengurangi ketergantungan kepada   akan lebih tertib.
            Kita mendukung seluruh BUMN menjadi   sumber daya asing.              “Importir sekarang, dalam tanda
            cash flow untuk penerimaan negara se­                               kutip mulai bersih. Selama ini mereka
            bagai backbone bangsa ini,” harap Willgo.  CERITA LAMA              kongkalikong terkait perkontaineran,
               Politikus yang juga Anggota Badan   Sementara itu, dalam kesempatan   dan lain sebagainya. Sekarang mereka
            Anggaran DPR ini juga berharap, ke de­  yang berbeda, Anggota Komisi XI DPR   harus membayar sesuai dengan harmo-
            pannya tidak perlu ada kekhawatiran   Mohammad Hatta menilai, permasala­  ny code system. Barang impor apapun,
            potensi kerugian negara atau mengu­  han di PT. Pelindo II sebenarnya cerita   harus membayar bea masuk. Ini yang
            rangi potensi penerimaan negara oleh   lama, termasuk potensi lost income dari   kita harapkan,” harap Hatta.
            perusahaan plat merah.            permasalahan dwelling time. Akibat la­  Hatta mengakui, permasalahan
               Menutup wawancara, Willgo mene­  manya waktu bongkar muat peti kemas   dwel ling time menyebabkan permasala­
            gaskan, sebenarnya JICT tidak perlu   di pelabuhan Tanjung Priok itu dikabar­  han turunan, yang berimbas pada pe­
            menjalin kontrak dengan HPH, karena   kan mencapai Rp 780 triliun.  ngurangan potensi pendapatan negara.
            Indonesia sebenarnya sanggup untuk   “Ketika Presiden Joko Widodo mem­  Ia mengusulkan, bukan hanya dwelling
            mengelola sendiri. Apalagi, untuk me­  bicarakan masalah dwelling time ini,   time saja yang diperbarui, tapi soal bea
            ngelola pelabuhan di utara Jakarta itu   Komisi XI DPR sudah lama memba­  masuk juga diperketat.
            tidak membutuhkan teknologi tinggi   hasnya, karena ini terkait bea masuk.   “Sehingga, ini bukan hanya masalah
            maupun skill yang sangat khusus. De­  Se perti tidak ada keseriusan dalam   waktu tunggu bongkar muat saja, tapi
            ngan begitu, penerimaan negara juga   menangani ini. Penyelundupan terjadi   juga bea masuk lebih tertib,” imbuh
            akan semakin optimal.             terus menerus,” tegas Hatta, ketika dite­  politikus asal daerah pemilihan Jawa
               “Saya kira, putera­puteri Indonesia   mui Parlementaria di DI Yogyakarta, be­  Tengah itu, sembari mengatakan bahwa
            sanggup mengelolanya. Namun dengan   berapa waktu lalu.             Komisi XI DPR pernah membentuk Panja
            catatan, ada political will dari Peme­  Politikus F­PAN ini menegaskan, de­  Penerimaan Negara, yang salah satunya
            rintah, kepada BUMN, untuk memberi   ngan semakin terurainya benang kusut   untuk menyelidiki bea masuk. (SF) FOTO:
            kepercayaan kepada putera­puteri Indo­  di PT. Pelindo II, akan menuntaskan per­  NAEFUROJI, JAKA/PARLE/IW



                                                                                          EDISI 129 TH. XLV, 2015  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24