Page 28 - MAJALAH 129
P. 28

Pengawasan




          nya, data Kementerian Lingkungan
          Hidup dan Kehutanan yang dihimpun
          melalui satelit hingga 9 September 2015,
          luas area lahan pemanfaatan yang ter­
          indikasi kebakaran di Sumatera dan
          Kalimantan mencapai 190.993 hektar.
          Selain itu, 286 perusahaan tersebut
          merupakan data gabungan dari Kemen­
          terian Kementerian Lingkungan Hidup
          dan Kehutanan dengan Kementerian
          Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
          Pertanahan Nasional. Data Kementeri­
          an Kemen terian Lingkungan Hidup dan
          Kehutanan menyebutkan terdapat 139
          perusahaan yang bertanggung jawab
          atas kebakaran hutan di dua wilayah
          tersebut, sedangkan 147 perusahaan
          berdasarkan Kementerian ATR dan BPN.

          ANGGARAN KEMENTERIAN LHK            PEMERINTAH TIDAK SERIUS         ran (Banggar) DPR, untuk meyakinkan
          MINIM                                                               ini perlu anggaran. Yang kita harapkan
            Dalam Rapat Kerja Komisi IV dengan   DALAM MENANGANI              harusnya tidak ada lagi permasalahan­
          Menteri Lingkungan Hidup dan Ke­    KEBAKARAN HUTAN YANG            permasalahan seperti ini,” ujar Edhy.
          hutanan, baru­baru ini, Menteri LHK
          menyampaikan bahwa kementeriannya  MELANDA SEJUMLAH WILAYAH         JANGAN ANGGAP REMEH
          hanya mendapat jatah anggaran Rp6,3   DI INDONESIA. HAL TERSEBUT      Permasalahan kabut asap bukan
          triliun. Alokasi anggaran yang minim ini                            hanya dihadapi langsung oleh Indone­
          tentu menjadi sorotan penting Komisi   TERLIHAT DARI PENURUNAN      sia, namun negara tetangga seperti Si­
          IV, tentu dengan alokasi anggaran yang   ANGGARAN KEMENTERIAN       ngapura dan Malaysia juga turut terke­
          sedikit tidak akan maksimal dalam pe­                               na dampak dari kabut asap pembakaran
          nanganan kerusakan hutan di Indonesia.   LINGKUNGAN HIDUP DAN       hutan yang semakin meluas. Kabut asap
          “Kalau dilihat dari luas hutan kita sebe­  KEHUTANAN SEBESAR RP 6,3   ini tentu berdampak pada kualitas uda­
          sar 120 juta hektar, per hektarnya hanya                            ra yang sangat buruk dan berdampak
          mendapat biaya perawatan 52.500 saja/         TRILIUN               buruk bagi kesehatan, selain itu meng­
          tahun,” terang Edhy.                                                ganggu aktivitas masyarakat.
            Seharusnya pemerintah melalui Ke­  triliun,” tegas Edhy.            Jarak pandang di sejumlah wilayah
          menterian Keuangan bisa memberikan   “Hutan merupakan salah satu aset   tak lebih dari 1 kilometer seperti di Pe­
          peningkatan anggaran terhadap Ke­  bangsa yang berperan dalam menjaga   kanbaru (500 meter), Dumai (300 me­
          menterian Lingkungan Hidup dan Ke­  ekosistem, serta bermanfaat bagi ma­  ter), Pelalawan (200 meter), Jambi (200
          hutanan untuk meningkatkan kinerja   syarakat sekitar yang memanfaatkan   meter),  Palembang (1 kilometer), Ponti­
          kementerian dalam menjaga lingkungan   kawasan hutan untuk lahan pertanian   anak (400 meter), Ketapang (500 meter),
          hidup dan kehutanan di Indonesia. Ang­  dan perkebunan,” jelasnya.  Pangkalan Bun (700 meter) dan Palangka
          garan itu dianggap penting, khususnya   Edhy mengatakan, Komisi IV DPR   Raya (200 meter). Asap dari Kalimantan
          dalam penanganan kebakaran hutan di   akan memberikan dukungan penuh   justru menyebar hingga wilayah Malay­
          Indonesia saat ini.              peningkatan anggaran Kementerian   sia yakni Serawak. Hal ini terjadi lanta­
            Komisi IV menilai bahwa tidak ada   Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar   ran 80 persen dari wilayah Kalimantan
          keseriusan pemerintah dalam memberi­  bisa meningkatkan kinerja kementerian   terselimuti  asap. Sementara hingga
          kan perawatan dan perlindungan hutan   khususnya dalam penanganan keba­  saat ini, BNPB mencatat terdapat tiga
          Indonesia. “Pemerintah tidak serius   karan hutan di Indonesia. Ia menilai ti­  provinsi telah menetapkan status ben­
          dalam menangani kebakaran hutan yang   dak ada lagi alasan untuk membiarkan   cana mereka menjadi tanggap darurat.
          melanda sejumlah wilayah di Indonesia.   kebakaran hutan terjadi terus menerus   Ketiganya adalah Riau, Jambi, Kalteng.
          Hal tersebut terlihat dari penurunan   setiap tahunnya.               Anggota Komisi IV Firman Soebagyo
          anggaran Kementerian Lingkungan     “Kami juga akan perjuangkan ang­  menilai masalah kabut asap sudah men­
          Hidup dan Kehutanan sebesar Rp 6,3   garan kementerian ini di Badan Angga­  jadi permasalahan multidimensional.



          28  EDISI 129 TH. XLV, 2015
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33