Page 30 - MAJALAH 121
P. 30
PENGAWASAN
(HPP) gabah sejak tahun 2012, be bicaraan dengan Menteri Perta peraturan dan standar yang jelas.
lum ada kenaikan, sementara harga nian terhadap penguatan menuju “Sebenarnya tiga komoditas utama
dipasar sudah sangat tinggi. swasembada pangan. DPR RI men pangan, seperti padi, jagung dan
ginginkan mengawal Pemerintah kedelai, kita boleh tidak menerima
Di satu sisi ada kepentingan ma usulan penguatan tersebut, terma tiga komoditas itu. Hasil WTO di
syarakat secara umum dan di sisi suk usulan komoditi pangan lainnya bali Tahun 2013, di sektor pertani
lain ada kepentingan pemerintah. yang merupakan kearifan lokal di an manakala masih lemah, kita bisa
“Saya mengkhawatirka ketika harga setiap daerah. minta perpanjangan.
HPP tidak ada kenaikan dari Peme
rintah. Ini memberikan peluang un APBNP usulan 16,9 Triliun, yang “MEA ini tidak harga mati, saya
tuk orang tertentu bisa memasuk akan dipenuhi oleh Pemerintah un tahu dari Menteri Perdagangan
kan impor.Bagaimana Pemerintah tuk kepentingan rakyat dalam pe dulu waktu saya di Komisi VI, apa
pun untuk membela produk perta
nian kita untuk kehidupan rakyat,
karena dampaknya kalau itu kita
paksakan lakukan untuk dibuka,
petani kita akan mati, kita berhak
dan boleh menunda sampai kita
mampu. Itu hasil keputusan WTO
di bali dan ini sangat menggembi
rakan dan kita tidak perlu khawatir
dengan itu,” ungkap Edhy, tapi disisi
lain banyak barang jadi dan barang
barang produk lanjutan dari perta
nian masih banyak tidak hanya ba
rang mentah.
Politisi Partai Gerindra ini menga
jak seluruh elemen bangsa harus
kerja keras, DPR, Pemerintah, dan
seluruh bangsa Indonesia harus
bahu membahu menghadapinya.
bisa siap jika Bulog harganya sangat nguatan ketahan pangan nasional. Selanjutnya indikator pertanian
dibawah ?,” tanya dia. harus ditingkatkan dengan mense
Edhy tidak mau berspekulasi ang jahterakan petani, serta memberi
Selanjutnya, infrastruktur pertani garan tersebut bisa atau tidak bisa kan payung hukum dan perlindu
an di lapangan banyak irigasi yang untuk menghadapi masa MEA yang ngan petani yang kuat.
rusak. Karenanya dia mengharap akan dimulai pada akhir 2015, tapi
kan ada kejujuran dari Pegawai menurutnya yang paling penting “Perlindungan dalam hal ini bukan
Negeri Sipil (PNS) terkait penga adalah antisipasi, karena mau tidak memanjakan, tapi yang petani ta
wasannya. mau MEA itu dimulai Oktober 2015. nam dan hasilkan harus kita beli
“Saya optimis dengan kerja sama dengan harga sesuai pasar. Bukan
“Jadi jika pemer int ah ing in di semua lini dan semua pihak, itu malah membiarkan petani diman
mencetak lahan pertanian 1 juta bisa, karena pasarnya ada di kita. faatkan oleh spekulanspekulan
ton pertahun, saya kira janganlah Apalagi kalau rakyat bersama kita yang hanya untung dari hasil ker
mimpi dulu. Saya bukan kecil hati, tidak mau beli barang mereka oto janya,” katanya.
tapi alangkah baiknya memulai per matis hal itu bisa kita hadapi,” kata
baikanperbaikan saluran air untuk nya. Kita harus berpihak kepada petani.
peningkatan IP (Indeks Pertanian),” Komisi IV mengharapkan Peme
katanya. Selain itu, pada sektor karantina rintah hadir terus ditengahten
pangan harus diperkuat sebagai gah petani, bikin pertanian men
Swasembada Pangan nontariff barrier. Karantina ja jadi lebih menarik dan menjadikan
ngan memudahkan ijin, jadi setiap pertanian penopang kesejahteraan
Komisi IV telah mengadakan pem ijin dari luar negeri harus dengan rakyat. (as, nt) foto: naefurodjie/parle/hr
30 PARLEMENTARIA EDISI 121 TH. XLV, 2015