Page 22 - MAJALAH 118
P. 22

Menurut hemat penulis, apa yang terjadi dalam praktek  (dua) kekuatan yang seolah saling berhadapan di DPR RI
          politik di Indonesia tidak menggambarkan adanya  priode 2014-2019 ini akan memunculkan kekhawatiran
          kekuatan oposisi dan kekuatan pendukung pemerintah.  hadirnya ketidakstabilan politik sebagaimana tesis
          Argumennya adalah sistem presidensial sesungguhnya  Mainwaring yang menyatakan sistem presidensial relatif
          tidak mengenal secara konseptual adanya kekuatan  tidak cocok dengan sistem multipartai ekstrem seperti
          oposisi. Yang dikenal adalah adanya mekanisme  Indonesia. Apalagi menurut Mainwaring  terdapat
          checks and balances antar cabang kekuasaan. Artinya  beberapa kelemahan sistem presidensial seperti saat
          yang menjadi kekuatan penyeimbang adalah lembaga  terjadinya pelengseran presiden. Hal ini terjadi ketika
          (DPR) dan bukan kelompok-kelompok (fraksi-fraksi)  negara mengalami krisis yang berkepanjangan kemudian
          yang ada di DPR karena tugas dan fungsi pengawasan  presiden tidak mampu mengatasinya lalu  dampak dari
          dimiliki oleh lembaga, sementara setiap anggota  ketidakmampuan presiden menyebabkan hilangnya
          memiliki hak bertanya pada setiap forum Rapat Kerja  dukungan dari mayoritas legislatif dan masyarakat.
          atau Rapat Dengar Pendapat. Dengan argumentasi  Jika presiden dapat membaca situasi dengan baik
          seperti itu, maka sesungguhnya tidak hanya Koalisi  maka ia akan memilih mengundurkan diri namun jika
          Merah Putih saja yang bisa mengkritisi Pemerintahan  presiden tidak merasakan perubahan yang terjadi maka
          Presiden Joko Widodo, tetapi juga dapat dilakukan oleh  dengan terpaksa legislatif bersama masyarakat akan
          Koalisi Indonesia Hebat termasuk Fraksi PDI Perjuangan  melengserkan jabatan presiden dan digantikan oleh
          jika terdapat kebijakan Pemerintah yang dinilai tidak  wakilnya. Masalah tidak akan selesai setelah presiden
          sesuai dengan kepentingan rakyat. Sebaliknya dapat  tergantikan oleh wakilnya. Wakil presiden belum tentu
          terjadi kekuatan Koalisi Merah Putih akan mendukung  memiliki legitimasi sama dengan presiden, dampaknya
          kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo jika  pada penyelesaian krisis justru akan semakin parah.
          dinilai berpihak kepada kepentingan rakyat.       Contoh negara yang pernah mengalami hal tersebut
                                                            adalah Chile pada tahun 1973 saat Allende keluar yang
           Memang, tidak dapat dipungkiri dengan adanya 2  seharusnya menjabat dari tahun 1970 hingga 1976


          22 PARLEMENTARIA  EDISI 118 TH. XLIV, 2014
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27