Page 30 - MAJALAH 138
P. 30
PENGAWASAN
ata Badan Pusat Statistik
per Juni 2016, beras lokal Modernkan Manajemen
harus melewati tujuh hingga
Ddelapan rantai distribusi.
Masyarakat membeli beras dipasar gudang Bulog
dengan harga satu sampai dua kali lipat
harga yang dijual oleh petani.
“Mata rantai distribusi beras ini
berbeda jika kita membeli beras impor.
Margin perdagangan dan pengangkutan
(MPP) akan lebih sedikit kecil (± selisih Ketua DPR RI Ade Komarudin mengatakan salah satu
-4%), karena importir langsung jual pemicu mahalnya harga beras lokal ketimbang beras impor
beras ke distributor,”jelasnya.
Distributor beras, menurut Ade, yakni panjangnya mata rantai distribusi.
biasanya berada di kota-kota dekat
dengan pelabuhan laut dan karenanya
beras impor bisa langsung disalurkan
ke sub distributor dan agen. Agen
dan sub agen bisa langsung salurkan
ke pedagang grosir dan eceran, lalu
ke rumah tangga dan usaha kuliner.
Beras menjadi lebih murah, karena
pengangkutan dimulai dari kota ke
desa, dan implikasinya, menurut Ade,
petani kita dapat ada-apa.
Sayangnya, lanjut Ade, beras Bulog
terkenal kurang bermutu, dan stigma
beras Bulog sebagai beras untuk orang
miskin dan berkutu, membuat mayoritas
masyarakat memilih beli beras di
supermarket ketimbang di Bulog.
“Beli beras di supermarket bisa foto : jaka/iw
sambil rekreasi, dan segala harga
barang tercantum jelas, serta barang-
barang tertata rapi. Sedangkan beras Ketua DPR RI Ade Komarudin bersama Wakil Ketua Agus Hermanto bersama jajarannya
Bulog keluarnya musiman, seringkali meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara
harus pakai nomor antrian raskin
untuk dibeli. Jangan berfikir kita bisa itu adalah komoditas yang paling Wewenang harus pada satu komando
beli beras Bulog sambil bawa si buah sering berfluktuasi di hari-hari besar yang terintegrasi, berada pada
hati berekreasi, karena Gudang Bulog nasional seperti Puasa, Lebaran, Natal pemerintah pusat sebagai ultimate
sangat sesak dan panas,”terang Ade. dan tahun baru. Terdiri atas padi decision maker.
Jawaban atas kritik dan kualitas atau beras, jagung, kedelai, cabai, Wewenang pemerintah pusat ini
beras Bulog dan pelayanan penjualan bawang merah, daging sapi, dan gula, contohnya untuk menentukan harga
beras Bulog ini, Akom sapaan akrab Ade, dimana ketujuh pangan tersebut harus beli komoditi pangan strategis tersebut
menilai harus ada usaha yang serius diambil alih wewenang distribusi dan mulai dari individu petani maupun
dari pemerintah untuk memodernkan penetapan harganya oleh Bulog. pemasok kelompok. “Dasar harga
manajemen gudang Bulog. “Ini baru bisa dilakukan ketika pembeliaan tentu harus berkoordinasi
Sej alan dengan w ac ana kita melakukan revisi ataupun dengan lembaga keuangan negara,
pengembalian fungsi Bulog untuk penyempurnaan keputusan Presiden seperti OJK dan Kementerian
mengatur tujuh pangan strategis Akom Nomor 7 tahun 2003 tentang fungsi Keuangan. Ini dikarenakan pembelian
mengusulkan saat melakukan operasi dan kewenangan Bulog. Revisi Keppres komoditi utama tersebut menggunakan
pasar beberapa waktu lalu, yaitu dirinya ini bisa mengacu pada undang-undang anggaran negara, maka asumsi-asumsi
ingin merinci agenda modernisasi pangan Nomor 18 tahun 2012 sebagai harga yang terkait dengan pembelian
gudang Bulog dan sistem yang harus payung hukum ketahanan pangan. Bila komoditas pangan harus menyesuaikan
dijamin guna memaksimalkan fungsi perlu, UU Bulog bisa kita bahas secara neraca keuangan negara,”terang Akom.
Bulog yang diperluas. terpisah dan lebih rinci,” pungkasnya. Meski begitu, lanjut Akom, selain
Pertama, jelas Akom, Bulog Yang kedua, jelas politis dari partai wewenang yang terintegrasi, harus
harus bisa mengambil alih stok dan Golkar ini, yaitu sistem pergudangan juga ada transparansi pendataan stok
distribusi tujuh komoditas pangan Bulog juga harus dimodernkan. Asasnya komoditas Bulog. “Data stok pangan
strategis. Ketujuh pangan strategis adalah terintegrasi dan transparan. Bulog harus dilakukan secara elektronik
30 l PARLEMENTARIA l EDISI 138 TH. XLVI - 2016