Page 14 - MAJALAH 161
P. 14

LAPORAN UTAMA




                           Validasi Data Jadi




                 Permasalahan Honorer





                                                                               Gedung DPR RI, Jakarta, Senayan, awal
                                                                               Juni lalu.
                                                                                  Terkait undang-undang ataupun
                                                                               regulasi yang menghambat dalam
                                                                               pengangkatan tenaga honorer itu
                                                                               menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
                                                                               (CPNS), Djoko menilai hal itu bisa
                                                                               direvisi. Namun menurutnya, sebelum
                                                                               dilakukan revisi itu, ia meminta
                                                                               adanya kesepakatan DPR RI dengan
                                                                               pemerintah, bahwa permasalahan status
                                                                               tenaga honorer K2 ini harus segera
                                                                               diselesaikan.
                                                                                  “Mengenai UU, nanti kalau kurang
                                                                               bisa kita revisi. Namun kita harus sepakat
                                                                               dulu bahwa honorer K2 itu ada, dan
                                                                               permasalahannya harus dipecahkan. Itu
                                                                               harus menjadi sama dulu. Karena ada
                                                                               yang bilang honorer K2 itu tidak perlu,
                                                                               makanya kita harus sepakat dulu K2 itu
                                                                               menjadi permasalahan kita, dan harus
                                                                               segera diselesaikan,” tandas politisi
                                                                               Partai Demokrat itu.
                                                                             FOTO : RUNI/IW  X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengkritik
                                                                                  Sementara itu, Wakil Ketua Komisi

                                                                               ribuan tenaga honorer K2 yang nasibnya
            Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto                               langkah pemerintah dalam menangani
                                                                               tidak kunjung jelas, khususnya dalam
              Rapat Gabungan antara Komisi-Komisi DPR RI dengan                hal kesejahteraan.
                                                                                  Menurutnya, jika pemerintah hanya
               perwakilan Kementerian pada Kabinet Kerja Presiden              merujuk pada Peraturan Pemerintah
                 Joko Widodo–Jusuf Kalla mendapat apresiasi dari               Nomor 56 Tahun 2012 tentang
               berbagai pihak. Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto            Perubahan kedua atas Peraturan
                                                                               Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005
                  mengaku bersyukur dengan diadakannya Rapat                   tentang Pengangkatan Honorer menjadi
                 Gabungan ini. Melalui rapat ini, berbagai kendala             CPNS, maka permasalahan tenaga
                                                                               honorer K2 tidak akan pernah selesai.
                               dapat dikomunikasikan.                          Pasalnya, menurut PP itu, lebih dari
                                                                               438 ribu tenaga honorer K2 tidak layak
                     joko mengutarakan, selama   menyelesaikan masalah status Tenaga   diangkat menjadi CPNS.
                     ini salah satu hal yang   Honorer K2.                        “Pemerintah saat ini sama saja
                     menjadi kendala dalam      “Selama ini, permasalahan itu   telah menyerah dengan keadaan
                     memperjuangkan status    seolah-olah selesai, tapi ini masih   dan membiarkan rakyat yang telah
           Dtenaga honorer Kategori           menjadi masalah, karena tidak satu   mengabdikan hidupnya untuk kemajuan
            (K2) adalah sulitnya menyamakan   pun Komisi atau kementerian yang   bangsa, yaitu para guru honorer, yang
            dan memvalidasi data. Menurutnya,   mampu untuk menyelesaikan ini.   sampai tidak jelas nasibnya,” kritik Fikri
            permasalahan tenaga honorer K2 ini   Makannya saya senang sekali ini   saat Rapat Gabungan yang dipimpin
            sudah lama sekali. Dengan hadirnya   sudah betul-betul mengerucut. Komisi   oleh Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto itu.
            hampir seluruh Komisi DPR RI dan   X berkomitmen akan mengawal ini,   Politisi PKS itu menilai para tenaga
            pemerintah pada rapat gabungan ini,   supaya permasalahan K2 ini selesai,”   honorer, utamanya guru adalah yang
            menjadi satu langkah positif untuk   komitmen Djoko, usai rapat Gabungan di   paling layak mendapatkan perhatian


            14  PARLEMENTARIA  161 XLVIII 2018
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19