Page 15 - MAJALAH 161
P. 15

LAPORAN UTAMA
                                                                                  LAPORAN UT    AMA
                                                                                                AMA
                                                                                  LAPORAN UT



                                                                               honorer dikaji ulang, karena nyatanya
                                                                               pemerintah memang membutuhkan
                                                                               banyak tenaga berpengalaman. Fikri
                                                                               mengaku miris dengan penyelesaian
                                                                               honorer K2 yang berlarut-larut, karena
                                                                               PP yang muncul pada 2005 itu hingga
                                                                               kini belum menghasilkan penyelesaian.
                                                                                  Di sisi lain dia mengapresiasi upaya
                                                                               yang dilakukan Kementerian Kesehatan
                                                                               dengan mengangkat 4.400 bidan
                                                                               pegawai tidak tetap (PTT) menjadi CPNS.
                                                                               Bahkan banyak bidan PTT itu yang
                                                                               berusia di atas 35 tahun, namun diangkat
                                                                               CPNS karena lamanya pengabdian.

                                                                               Pemerintah Tak Punya
                                                                             FOTO : RUNI/IW  Tenaga Honorer
                                                                               Kemauan Politik Angkat
                                                                                  Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan
            Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih                            Adil Hendra menilai pemerintah tak
                                                                               memiliki kemauan politik atau political
            serius, karena atas upayanya ikut                                  will untuk mengangkat tenaga honorer
            mencerdaskan kehidupan bangsa                                      K2 menjadi PNS. Menurutnya, masalah
            hingga ke pelosok-pelosok pedalaman,                               anggaran selalu menjadi alasan untuk
            namun dengan imbalan jasa yang                                     tidak mengangkat status para tenaga
            minim.                                                             honorer ke jenjang yang lebih baik,
               Selain itu menurut Fikri, fakta bahwa   “Nasib tenaga honorer K2   meski pengabdian mereka sudah cukup
            sekolah kekurangan guru juga tidak   sudah menjadi perhatian       lama.
            terbantahkan. Misalnya, sekolah-sekolah   di tingkat nasional.        “Nasib tenaga honorer K2 sudah
            dasar di daerah pegunungan dan        Pengangkatan honorer         menjadi perhatian di tingkat nasional.
            pedesaan mudah ditemui sekolah tanpa   menjadi PNS ini sebenarnya   Pengangkatan honorer menjadi PNS ini
            guru PNS, semuanya tenaga honorer.     tergantung kemauan          sebenarnya tergantung kemauan politik
               “Kondisi tersebut tentunya sangat   politik dari pemerintah.    dari pemerintah. Mau tidak mengangkat
            paradoks, pemerintah di satu sisi     Mau tidak mengangkat         mereka. Jika mau, masalah anggaran
            kekurangan tenaga guru, namun di                                   dan regulasi bisa dibicarakan bagaimana
            sisi lain tidakmau mengangkat guru   mereka. Jika mau, masalah     teknisnya,” ungkap Sutan, usai Rapat
            PNS baru, dengan alasan keterbatasan   anggaran dan regulasi bisa   Gabungan.
            anggaran,” imbuh Fikri.               dibicarakan bagaimana           Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR
               Untuk itu, ia menilai sebaiknya          teknisnya,”            RI ini tak memungkiri, nasib tenaga
            kebijakan PP tentang pengangkatan                                  honorer K2 merupakan masalah
                                                                               yang cukup kompleks. Karena terkait
                                                                               masalah regulasi, anggaran, kebutuhan,
                                                                               administrasi dan pemanfaatan pegawai
                                                                               pemerintah di tiap instansi, sehingga
                                                                               luasnya permasalahan rapat ini harus
                                                                               dibahas oleh seluruh pihak yang
                                                                               berkepentingan.
                                                                                  “Nasib honorer ini masalah yang
                                                                               sangat kompleks, karena menyangkut
                                                                               kepentingan banyak pihak. Dan sangat
                                                                               terkait dengan kemampuan anggaran,
                                                                               dan administrasi birokrasi yang luas dan
                                                                               kompleks, sehingga perlu dibicarakan
                                                                               dari semua sudut kepentingan,”
                                                                               jelas politisi dapil Jambi itu sembari
                                                                             FOTO : JAKA/IW  mengatakan posisi politik DPR RI tetap
                                                                               meminta pemerintah bisa mengangkat
            Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra                      para tenaga honorer K2 menjadi CPNS.
                                                                                 SF

                                                                               161 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20