Page 17 - MAJALAH 91
P. 17

LAPORAN  UTAMA





                                                                               bentukkan Fraksi.
                                                                                  Hal ini bisa dimulai dengan jumlah
                                                                               nominal,  yakni  sekurang-kurangnya
                                                                               memiliki  anggota  20%  dari  jumlah
                                                                               anggota Dewan atau 5 (lima) terbesar
                                                                               perolehan kursi, maka Partai tersebut
                                                                               dapat membentuk Fraksi.
                                                                                  Dalam    hal  ini,  tidak  lagi  dikenal
                                                                               adanya Fraksi gabungan, jika perole-
                                                                               han  suaranya  dibawah  20%  atau
                                                                               perolehannya  tidak  masuk  5  besar,
                                                                               maka wajib bergabung dengan Fraksi
                                                                               yang ada.

                                                                               Kewajiban Melaporkan
                                                                               Kinerjanya
           Suasana Workshop dan Fokus Group Discussion                            Politisi  Partai  Golkar  ini  juga  me-
           pada  anggota  Dewan  belum  dirasa   kan lagi sisa waktu.          ngatakan  pentingnya  bagi  Dewan
           optimal  karena  memang  daya  du-   Pada  tahap  selanjutnya,  tahap   melaporkan   kinerjanya.   Menurut
           kungnya yang tidak memadai, seperti   pembahasan,  jika  usul  DPR,  maka   Ferry,  kewajiban  melaporkan  kiner-
           Program  Legislasi  Nasional  (Proleg-  pembahasan  dilakukan  oleh  Komisi   ja    sebagai  Anggota  Dewan,  cukup
           nas) yang masih berbasis alat keleng-  yang mengusulkan, supaya tidak ke-  dilakukan  pada  setiap  masa  Reses,
           kapan, dalam hal ini komisi.      hilangan  “ruh”  tujuan  pembentukan   karena  sejatinya  masa  reses  adalah
             Ferry juga menyoroti, komisi yang   UU, jika RUU berasal dari Pemerintah,   masa  melaporkan  apa-apa  yang  di-
           relatif  jarang  memberi  support  pada   maka pembuatan Daftar Inventarisasi   lakukan  selama  masa  sidang,  terma-
           RUU  yang  diajukan  oleh  anggota,   Masalah (DIM) hanya untuk substansi   suk menyerap aspirasi masyarakat di
           atau  setidaknya  memfasilitasi  untuk   pokok saja.                Dapilnya.
           dibahas, agar menjadi RUU.           Berkaitan dengan waktu, menurut   Sedangkan  laporan  menyeluruh
             Menurut Ferry, persyaratan admi-  Ferry,  ada  baiknya  ditetapkan  batas   dalam konteks Dewan, bisa dituang-
           nistratif  yang  panjang  juga  menjadi   waktu  pembahasan  pembentukkan   kan dalam memori akhir masa jabatan
           faktor  yang  menyebabkan  anggota   UU,  misalnya  2  atau  3  masa  sidang,   Dewan  secara  kolektif,  yang  berisi
           enggan untuk mengajukan RUU. Se-  yang jika tidak selesai maka pemba-  apa-apa  yang  menjadi  target,  apa
           lain  itu,  penyusunan  Prolegnas  yang   hasannya diambil alih oleh Baleg, dan   yang dicapai, apa yang tidak dapat di-
           tidak  melibatkan  anggota,  sehingga   komisi yang bersangkutan tidak boleh   capai dan penyebabnya.
           memunculkan kesan bahwa hak me-   membentuk UU dalam 1 (satu) Tahun    Dengan demikian, kata Ferry, maka
           ngajukan  RUU  pada  dirinya,  hanya   Masa Sidang.                 tugas-tugas  dalam  melaksanakan
           bersifat administratif, tidak substantif.  Terkait dengan pembatasan waktu   fungsi Dewan  diemban secara kolek-
             Dengan  posisi  yang  kuat  dari   ini,  perlu  ditetapkan  batasan  waktu   tif, sedang tugas-tugas politik sebagai
           Badan   Legislasi,  seperti usulan re-  setiap  tahapan  pembentukkan  UU,   wakil rakyat lebih personal atau kolek-
           disain,  maka  tahapan  pembentukan   termasuk penyusunan DIM yang jika   tif dalam lingkup Dapil.
           UU  dapat  dilakukan  dengan  lebih   tidak dipenuhi, maka Fraksi yang ber-  Secara  keseluruhan,  optimalnya
           singkat.                          sangkutan  dianggap  tidak  memiliki   pelaksanaan  fungsi  Dewan  tidak  se-
             Dimulai  dari  tahap  perencanaan,   pendapat/pandangan.          mata  tergantung  pada  aturan  main,
           dalam  tahap  ini  penyusunan  Proleg-  Selain  menyoroti  tahapan  me-  tapi lebih pada kesadaran kerja kolek-
           nas  hendaknya  tidak  berdasarkan   kanisme  pembentukkan  UU  ,  Ferry   tif,  karena  semua  kewenangan  ke-
           judul UU, tapi konten atau substansi   juga memandang perlunya penataan   negaraan yang diberi oleh UU adalah
           pokok,  yang  bisa  saja  menjadi  lebih   Fraksi dalam penguatan fungsi DPR.   pada Dewan bukan Personal anggota
           dari 1 judul UU. Selain itu, DPR juga   Meski  bukan  Alat  Kelengkapan   Dewan.
           tidak terbebani pada jumlah pencapa-  Dewan,  namun  secara  politis,  Fraksi   Sedang  untuk  personal  Anggota
           ian penyelesaian.                 memiliki  kewenangan  besar  dalam   Dewan,  menurut  Ferry,  diberi  fasili-
             Dalam tahap penyusunan dan har-  proses  pengambilan  keputusan  di   tas, hak bahkan imunitas untuk dapat
           monisasi UU, dengan re-disain, maka   Dewan.  Dalam  hal  ini  timbul  perta-  melaksanakan  tugas  Dewan  secara
           sepenuhnya  dilakukan  oleh  Baleg   nyaan, bisakah kita memulai penataan   Kelembagaan/Kolektif. (tt,iky)
           yang keanggotaannya sudah full, bu-  dengan  “Memperketat”  syarat  pem-  ***


         1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22