Page 19 - MAJALAH 91
P. 19

LAPORAN  UTAMA





           ngan persetujuan bersama Gubernur.  Pemerintah (PP).                Menteri)  yang  mengatur  substansi
             Undang-undang yang sama Pasal      Jika memang hendak menempat-   Tatib.
           34 ayat (1) mengatakan, penyusunan   kan DPRD sebagai unsur penyeleng-  Karena  “perintah”  yang  beragam
           Prolegda  Provinsi  dilaksanakan  oleh   garaan pemerintahan daerah, sebaik-  tersebut,  sangat  mungkin  terjadi  di-
           DPRD  Provinsi  dan  Pemerintahan   nya pengaturan fungsi legislasi lebih   sinkronisasi antara yang satu dengan
           Daerah Provinsi.                  didetailkan  dalam  UU  Pemerintahan   yang lain. Oleh karena itu, akan men-
             Berdasarkan  penjelasan  normatif   Daerah.                       jadi jauh lebih baik jika UU mengatur
           tersebut, kata Saldi, ada beberapa hal                              semacam  “pedoman”  penyusunan
           yang perlu mendapat perhatian yaitu,  PP Tidak Sinkron              Tatib  DPRD.  Paling  tidak,  UU  me-
           DPRD disebutkan sebagai bagian dari   Dalam kesempatan Workshop kali   ngatur substansi apa saja yang diatur
           unsur penyelenggaraan pemerintahan   ini, Saldi juga menyoroti, saat ini pe-  dalam Tatib DPRD, Namun demikian,
           daerah.                           raturan  yang  memberi  arahan  pem-  apapun  level  pengaturannya  menu-
             Pengaturan   demikian   menu-   bentukan Tata Tertib DPRD yang dia-  rut Saldi, sebaiknya disediakan ruang
           rut  Saldi  Isra,  tidak  memungkinkan   tur dalam PP seringkali tidak sinkron   bagi DPRD untuk adanya kreatifitas.
           penerapan konsep Trias Politika dalam   dengan  peraturan  yang  lebih  tinggi   Saldi  menambahkan,  pengaturan
           pengertian  “pemisahan  kekuasaan”.   (UU).                         di tingkat UU tidak selalu memberi ru-
           Ketentuan  yang  ada  lebih  dekat  de-  Di sini timbul pertanyaan, regulasi   ang yang lebih leluasa. Boleh saja di-
           ngan penerapan Trias Politika dalam   apa yang perlu disusun untuk menjadi   beri ruang untuk adanya perbedaan.
           pengertian “pembagian Kekuasaan”.  pedoman  dalam  penyusunan  Tatib,   Meskipun  demikian,  katanya,  untuk
             Dengan  posisi  demikian,  menjadi   apakah  langsung  pendelegasian  dari   semua  substansi  yang  ditentukan
           sulit meletakkan DPRD sama dan se-  UU yang berimplikasi pada ketidaksa-  dalam UU harus berlaku sama untuk
           bangun dengan model fungsi legislasi   maan  Tatib  di  masing-masing  DPRD   semua Tatib DPRD.
           DPR.                              atau  perlu  ada  peraturan  selevel  PP   Dalam pengertian itu, semua sub-
             Saldi  juga  menjelaskan,  tiga  UU   yang  menjadi  pedoman  penyusunan   stansi  yang  diatur  dalam  UU  harus
           yang ada (UU MD3, UU No. 32/2004   Tatib. Karena hal ini juga berimplikasi   dimuat  dalam  Tatib  DPRD.  Kelong-
           dan UU No. 12/2011) tidak mengela-  pada  pengalokasian  anggaran  yang   garan  yang  diberikan kepada DPRD
           borasi  bagaimana  detailnya  proses   bisa  dibenarkan  menurut  peraturan   hanya   sebatas   mengakomodasi
           legislasi  di  DPRD.  Dengan  begitu,   perundang-undangan.         kekhasan  daerah  dan  tidak  diperke-
           proses  lebih  banyak  mengandalkan   Sejauh ini, yang menentukan sub-  nankan  bertentangan  dengan  sub-
           peraturan DPRD.                   stansi  Tatib  DPRD  tidak  hanya  pe-  stansi yang ada dalam UU.
             Sejauh  ini,  katanya,  penyusunan   ngaturan  yang  ada  dalam  PP.  Prak-  Selain itu, karena ini menyangkut
           dan  substansi  Peraturan  DPRD  lebih   tek  menunjukkan,  acapkali  muncul   kelembagaan,  lebih  baik  kalau  ada
           banyak  merujuk  kepada  Peraturan   (Peraturan Menteri dan Surat Edaran   aturan internal yang pokok-pokoknya
                                                                               diatur dalam UU.

                                                                               Sudah Efektifkah
                                                                               Alat Kelengkapan
                                                                                  Hal  lain  yang  menjadi  sorotan
                                                                               adalah,  saat  ini  di  DPRD  terdapat
                                                                               alat kelengkapan baik berupa Komisi
                                                                               maupun  Badan-badan.  Apakah  alat
                                                                               kelengkapan  ini  sudah  efektif  dan
                                                                               efisien  dalam  mengemban  pelaksa-
                                                                               naan fungsi dan wewenang DPRD.?
                                                                                  Jika dilihat Pasal 302 (1) UU MD3,
                                                                               Alat Kelengkapan DPRD provinsi ter-
                                                                               diri  atas  :  Pimpinan,  Badan  Musya-
                                                                               warah, Komisi, Badan Legislasi daerah,
                                                                               Badan Anggaran, Badan Kehormatan
                                                                               dan  Alat  Kelengkapan  lain  yang  di-
                                                                               perlukan  dan  dibentuk  oleh  rapat
                                                                               paripurna.
                                                                                  Dalam  hal  penentuan  Pimpinan
           Workshop dan Fokus Group Discussion yang diadakan oleh Baleg DPR RI  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


          0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 91 TH. XLII, 2012 |
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24