Page 15 - MAJALAH 67
P. 15

LAPORAN UTAMA


         adanya pengeluaran dana agar diterima,  atas peristiwa pelanggaran aturan dalam  fraksi itu mengisi orang yang dianggap
         mendekati partainya dengan cara-cara  ketentan perundang-undangan.  benar. Atau orang itu usul agar dia
         melawan hukum.                       Pengaduan berasal dari masyarakat,  ditempatkan di BK,” kata Gayus.
            Jadi, perlu ada pembenahan dalam  yang dapat diproses apabila materi  Gayus menegaskan peranan
         merekrut anggota. Menurut Gayus, ada  aduan  dilengkapi dengan data identitas  masyarakat sangat diperlukan sebagai
         tiga hal yang harus dibenahi dalam diri  Pengadu dan Teradu. Materi aduan  pengawas DPR untuk mengkritik
         para anggota Dewan, yaitu integritas,  juga mengurai peristiwa dugaan  bahkan menegur DPR langsung
         kualitas, dan moralitas           pelanggaran dengan jelas dan akan  dengan melayangkan surat pengaduan
            Unsur yang kedua adalah nilai-nilai  menjadi bukti awal bagi BK DPR.  ke DPR.
         sistem,   maksudnya     sebagai      Kemudian, BK melakukan proses    “Kami persilakan masyarakat juga
         kewenangan –kewenangan yang belum  melalui Sidang  Verifikasi dan  mengkritisi, memberikan padangan-
         ada dan diatur dengan baik dan belum  Pembuktian. Dalam Sidang itu harus  pandangan yang sekeras apa pun
         diprospeksi secara baik.          ada alat bukti seperti keterangan saksi,  kepada DPR. Kritik itu silakan dengan
            DPR sekarang, kata Gayus, sudah  keterangan ahli dan surat tertulis.  pedas, silakan dengan keras. Kami
         banyak melakukan pembenahan-      Setelah itu, BK mengambil keputusan  menampung dan akan menerima
         pembenahan, di antaranya rapat    yang bersifat final dan mengikat. Saksi  dengan baik dan itu masukan bagi BK,”
         setengah kamar sudah ditiadakan,  BK nantinya bisa berupa teguran lisan,  tandas Gayus.
         kemudian rapat-rapat yang bersifat  teguran tertulis, pemindahan      Saat ini, kata Gayus, sebagai
         tertutup lebih sedikit dibanding dulu,  keanggotaan di Alat Kelengkapan  langkah untuk penguatan peran, BK
         sekarang lebih transparan, Rapat  DPR, pemberhentian dari jabatan  sedang menyusun tata beracara Badan
         Dengar Pendapat Umum (RDPU)       Pimpinan DPR atau Pimpinan Alat  Kehormatan, yang disusun oleh Pansus
         dilakukan lebih banyak oleh alat  Kelengkapan     DPR,      atau   yang anggotanya terdiri dari semua
         kelengkapan, yang artinya DPR     pemberhentian sebagai anggota DPR.  unsur fraksi.
         sekarang lebih merespon aspirasi     Namun, apabila aduan tidak       Pansus itu, mengusulkan Badan
         masyarakat.                       terbukti maka keputusan BK adalah  Kehormatan dipertahankan untuk
            Meski demikian, tandas Gayus,  Rehabilitasi. Hingga saat ini, BK DPR  memiliki satu kewenangan yang bersifat
         kalau dihitung lebih banyak anggota  sudah menerapkan sanksi yang sudah  final. Artinya, BK diberi kekuatan untuk
         DPR yang tidak melakukan          ditetapkan dalam tata tertib. Banyak  menjatuhkan sanksi dan tidak bisa ada
         pelanggaran dibanding dengan anggota  yang terkena sanksi teguran lisan,  upaya lanjutan. Artinya ketika BK
         DPR yang melakukan pelanggaran.   tertulis, dan dilarang menjadi pimpinan  memberi sanksi, pimpinan hanya
         Ada 13% aduan ke Badan Kehormatan  pada Alat Kelengkapan Dewan.    menyampaikan kepada Paripurna,
         (BK) mengenai pelanggaran yang    Bahkan, ada juga anggota Dewan yang  supaya tidak ada kekuatan-kekuatan
         dilakukan anggota. “Kasusnya berupa  terkena sanksi pemberhentian.  fraksi yang besar yang bisa
         pelanggaran etika dan pelanggaran    BK bukan pengawas, juga bukan  mempertahankan anggotanya pada
         hukum, namun yang paling banyak   pencegah. BK adalah mencari siapa  Paripurna untuk menentukan sikap
         dilakukan adalah penyalahgunaan   yang melakukan pelanggaran untuk  Paripurna. Itu salah satunya yang akan
         jabatan,” kata Gayus.             selanjutnya akan ditindak. Paling tidak,  tetap dipertahankan, walaupun ada
            Hingga saat ini pegaduan yang  untuk tidak berbuat atau berlaku seperti  usulan BK hanya membuat
         diterima BK DPR berjumlah 91 buah.  itu.  Tindakan inilah bentuk   rekomendasi. Tetapi untuk menjaga
         Sepanjang 2004-2008, ada beberapa  pembelajaran bagi anggota lain. BK  netralitas, BK mempunyai harapan agar
         kasus yang ditangani BK. Di antaranya  menyingkapi anggotanya yang  diberikan kekuatan untuk bisa
         penyalahgunaan wewenang sebagai   diadukan secara etika. Masyarakat  memutuskan yang berfinal.
         anggota dewan, menerima suap,     boleh mengadu jika ingin mengajukan  Kedua, BK juga ingin berkoordinasi
         percaloan anggaran, pelanggaran   pengaduan, dengan mengirim selembar  dengan penegak hukum, seperti komisi-
         kesusilaan, dan pemalsuan ijazah.  surat. Asal masyarakat itu bukan berasal  komisi yang mempunyai koordinasi
         Terhadap pelanggaran tersebut, BK  dari anggota DPR.               dengan penegak hukum. Diakuinya,
         telah memberikan tindakan.           Dengan langkah-langkah ini pun,  ada masukan mengatakan bahwa ini
            BK DPR sebagai alat kelengkapan  lanjut Gayus, BK kadang-kadang  akan melampaui wilayah etika.
         yang bersifat tetap seperti alat  dipandang sebagai berlebihan. BK    “Tetapi perlu saya sampaikan,
         kelengkapan Dewan lainnya,        dianggap sebagai satu lembaga yang  perilaku yang ada pada wilayah etika
         berdasarkan UU Nomor 22 tahun     sudah over-produktif. “Ini beberapa  tidak terlepas dari pelaggaran hukum.
         2003 tentang Susunan dan Kedudukan  kritik yang ditujukan kepada kami. Tapi  Sehingga pelanggar hukum bisa kami
         Anggota DPR, DPD,dan DPRD         BK mengatakan anggota BK ini     mintakan koordinasinya dengan para
         mempunyai tugas dan wewenang      unsurnya adalah seluruh fraksi yang  penegak hukum, yaitu KPK, POLRI,
         melakukan penyelidikan dan verifikasi  ada. Kalau merasa di BK ini kurang  dan Kejaksaan Agung. (et, rat, mp, oly,
         terhadap pengaduan adanya dugaan  benar atau berlebihan, silakan fraksi-  wd)


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20