Page 55 - MAJALAH 67
P. 55

KUNJUNGAN KERJA


         Permadi (F-PDIP) mengatakan mulai  dibuat didalam negeri, hanya yang  Di kesempatan itu, anggota tim
         tahun ini Komisi I akan menekan   berteknologi tinggi mungkin harus  kunker Komisi I DPR, Antarini Malik
         Menhan dan Mabes TNI supaya       diimpor dari luar negri, “Namun yang  menjelaskan, selama kunjungan
         mendukung industri strategis      sudah bisa dibuat didalam negripun  Komisi I DPR RI di Sumut sejak
         Indonesia dalam memenuhi          tidak akan dilakukan kalau jumlah  Senin hingga Rabu, Komisi I DPR-RI
         kebutuhan persenjataan dan amunisi,  anggarannya cuma sedikit, ini kembali  menemukan bahwa seluruh alutsita
         tidak lagi mengimpor peluru dari luar  ke anggaran TNI yang kurang  baik di TNI AD, AL, AU dan Polri di
         yang harganya mahal “Kami tidak   memadai,” ujar Markus.           daerah tersebut, sudah kurang layak
         akan memberi atau menyetujui         Dalam kesempatan tersebut     pakai. “Kondisi seperti ini jelas
         anggaran kalau mereka tidak membeli  Pangdam menambahkan alutsista  memprihatinkan kita semua di
         dari industri strategis Indonesia, kalau  apapun baik produk dalam negri  lembaga legislatif. Sementara di sisi
         peluru S1, S2 itu PT. Pindad juga  maupun luar negri Kodam I Bukit  lain, TNI di tuntut untuk
         sudah bisa membuatnya, peluru     Barisan akan senang menerima yang  mengedepankan sikap
         buatan pindad sendiri sudah       penting prajurit bisa berlatih dan  profesionalisme prajurit dalam
         memadai untuk digunakan secara    diperlukan agar TNI bisa diandalkan  bersosialisasi di masyarakat,” ujarnya.
         internasional, karena Israel pun  selalu siaga bila sewaktu-waktu     Solusi terhadap pembaharuan
         pernah membeli dari Pindad,” tegas  dibutuhkan. Kondisi ini dirasakan  alutsita itu, menurut Antarini masih
         Permadi.                          berat bagi upaya TNI memperkuat  terganjal Surat Edaran Mendagri
            Dikatakannya di hadapan        sistem pertahanan Indonesia.     yang melarang pemerintah daerah
         Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen      Prioritas anggaran Negara dari  memberi bantuan anggaran untuk
         TNI Marcus Kusnowo saat tim       APBN yang ada sekarang           pengadaan alutsita. Oleh karenanya,
         kunker Komisi I DPR RI berkunjung  menempatkan modernisasi alutsista  Komisi I DPR-RI akan berkordinasi
         ke Makodam I bukit barisan dalam  TNI tidak tidak lagi mendapat tempat  dengan Dephan dan Mendagri untuk
         reses masa persidangan ke IV (24/7).  prioritas. Apalagi sebagian besar  memberi peluang lebih lebar kepada
         Anggota Tim yang berjumlah 9 orang  anggaran Negara dialokasikan untuk  pemda memberikan bantuan
         ini berdialog langsung dengan     masalah pertanian, pendidikan dan  anggaran untuk pengadaan alutsita.
         Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen   kesehatan. Namun begitu, upaya yang  Namun, karena SE Mendagri tadi,
         TNI Marcus Kusnowo.               ditempuh oleh Wakil rakyat dari  bantuan yang sebenarnya sangat
            Lebih lanjut Permadi           Komisi pertahanan DPR RI dalam   membantu optimalisasi kinerja aparat
         menambahkan Komisi I menekankan,  memperjuangkan penambahan        TNI-AL itu menjadi tidak bisa
         kalau pembelian alutsista tidak pada  anggaran serta penyiapan produk  dimanfaatkan,” tukasnya.
         industri strategis di Indonesia, Komisi  alutsista dari industri strategis dalam  Menjawab pertanyaan salah satu
         I DPR dengan tegas akan menolak.  negri untuk meningkatkan         wartawan mengenai terorisme,
         Oleh karenanya dia mengharapkan   pertahanan di Kodam I bukit Barisan  anggota tim kunker lainnya, Shidki
         langkah Komisi pertahanan ini     dapat menjadi harapan.           Wahab meyakini masalah terorisme
         didukung oleh kesatuan-kesatuan      Ketua Tim Komisi I DPR RI Drs  pasti masih ada di suatu tempat di
         hingga ke tingkat bawah.          Sudarto Danusubroto mengakui,    wilayah Sumut ini. Alasan Shidki
            Anggota tim lainnya, Markus    pihaknya sangat prihatin dengan  mengatakan demikian, karena posisi
         Silano (F-PBR) mengatakan Komisi I  kondisi keamanan dan pengamanan  strategis Sumut dengan banyak
         akan berusaha mengubah paradigma  khususnya di Indonesia sangat    kepulauan dan kekayaan alam yang
         dan pola pikir panglima dan Menhan  memprihatinkan. Terbatasnya    dikandungnya.
         agar Indonesia jangan jadi negara  kemampuan dibidang pertahanan      “Untuk urusan teroris ini, kita
         pembeli dan pengguna saja, tetapi  dan keamanan terutama laut dan  sudah kordinasi dengan Polda Sumut
         menjadi negara yang bisa membuat,  udara, menempatkan Indonesia pada  bahwa daerah ini harus diyakini
         minimal apa yang ada bisa         posisi rawan pelanggaran kedaulatan  menjadi sasaran. Demikian pula soal
         dikembangkan sendiri. “Kita di DPR  di lautan maupun di udara. Apalagi  narkoba yang kabarnya sudah
         berusaha mensupport dan kita      jika melihat minimnya anggaran yang  merambah ke dunia kampus, agar
         mendorong untuk mengembangkan     diberikan pemerintah. Masalahnya,  segera di razia aparat kepolisian,”
         industri strategis Indonesia, jadi tidak  kata Sidarto, pemerintah masih  tegasnya. (ol,ton,zf)
         harus selalu membeli dari luar tapi  terfokus pada penganggulangan
         bisa membangun industri strategis  kemiskinan dan masalah kesehatan.
         dalam negri,” jelasnya.           Dikatakan Ketua Tim Komisi I DPR-
            Menjawab hal tersebut Pangdam  RI, Drs Sidarto Danusubroto SH
         I Bukit Barisan, Mayjen TNI Markus  dalam jumpa pers di Kantor
         Kusnowo mengatakan sebagian       Gubernur Sumut di Medan, Rabu
         kebutuhan militer TNI sudah bisa  (23/7).


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60