Page 56 - MAJALAH 67
P. 56
KUNJUNGAN KERJA
RAKYAT SUPAYA TOLAK RASKIN YANG
KUALITASNYA JELEK
Pendistribusian beras untuk rakyat miskin atau yang lebih dikenal raskin ternyata masih
menyimpan berbagai masalah. Dari kualitas yang jelek, penyaluran yang tidak tepat waktu,
tidak tepat jumlah hingga harga yang melebihi ketentuan. Meski dalam laporannya
penyaluran raskin telah berjalan baik tetapi beberapa kelemahan masih terjadi.
Anggota Tim Ahmad Rawi juga
mengatakan pada saat kunker di Solo
Jawa Tengah dijumpai kualitas raskin
yang jelek. Bahkan lanjutnya, raskin
tidak layak dikonsumsi manusia tetapi
untuk kepentingan pakan ternak.
Temuan Komisi IV di beberapa daerah
juga masih ada raskin yang kualitasnya
jelek.
Dengan temuan tersebut, Tim
Pangan Komisi IV DPR Markum
Singodimedjo mengharapkan aparat
dari kepala desa, camat hingga bupati
hendaknya mengecek lebih dulu raskin
yang akan didistribusikan kepada
masyarakat.
Kembalikan ke Bulog
Tim Kunker Komisi IV DPR RI ke
tulah antara lain yang ditemui Tim Markum. Provinsi Papua Barat yang dipimpin
Komisi IV saat melakukan Selama empat hari dari Senin- Ketua Komisi Arifin Junaidi juga
kunjungan ke beberapa daerah Kamis (4-7) Agustus 2008 Tim Komisi melakukan peninjauan lapangan ke
Idalam reses masa persidangan IV IV dipimpin Ismail Tadjudin tempat Penerima Manfaat Beras
tahun 2007/2008 awal Agustus lalu. mengadakan kunjungan kerja ke Miskin (Raskin) di Sorong, pada reses
Saat mengunjungi Propinsi Jambi, Propinsi Jambi antara lain memantau masa persidngan ke 4 tahun 2007/
Ketua Tim Pangan Komisi IV DPR penyaluran raskin. Kepada Tim Komisi 2008 lalu.
DR. HM Markum Singodimedjo VI masyarakat penerima raskin di Arifin menjelaskan bahwa beras
menegaskan, rakyat yang mendapat Gudang Kadivre Bulog Jambi yang diterima oleh warga Kelurahan
jatah beras untuk rakyat miskin (raskin) mengungkapkan kualitas raskin yang Tanjung Kaswari dan Saoka yang
dengan kwalitas jelek supaya komplain diterima tidak tentu kualitasnya. berjumlah 450 Kepala Keluarga (KK)
dan dikembalikan kepada aparat. Salah seorang penerima raskin merupakan beras yang berharga Rp
Masyarakat harus tahu bahwa dana Mariman asal Kebumen menuturkan, 4.600,-/Kg, bukan beras yang berharga
yang dianggarkan untuk raskin sebesar secara umum pendistribusian raskin Rp 1.600,-/Kg.
Rp 4.700, sementara masyarakat berjalan baik. Meski demikian dia “Meskipun warga Kelurahan
membeli dengan harga Rp 1.600, meminta pendistribusiannya bisa lebih Tanjung Kaswari dan Saoka membayar
berarti pemerintah memberi subsidi Rp cepat. Mengenai kualitas raskin, tidak Rp 1.600,-/Kg, tetapi sebenarnya beras
3.100. “ Rakyat harus tahu bahwa selamanya baik sebab raskin yang itu bukan beras seharga Rp 1.600,-,
kualitas raskin adalah kualitas baik atau berasal dari dalam negeri kurang baik beras itu seharga Rp 4.600,-/Kg. Yang
seharga hampir Rp 5.000,. Kalau bahkan hancur. Untuk raskin yang Rp 3.000,- itu dibayari oleh
kualitas raskin yang diterima jelek, wajib berasal dari beras impor biasanya pemerintah,” jelasnya.
hukumnya untuk menolak,” tandas kualitasnya baik. Menurut Arifin, bila mutu beras
56 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67