Page 21 - MAJALAH 139
P. 21
puncaknya H-4 dan H-3. Ternyata sudah sangat lama, sehingga orang ada jalan daerah sepanjang 25 km
puncaknya sampai ke H+1. Jalur cenderung memakai mobil pribadi yang dapat tembus ke sebelah timur
masih macet, khususnya di selatan. daripada kendaraan umum. Pekalongan. Itu kalau perlu dikejar.
Di jalur utara mulai terurai, tetapi Pembangunan kendaraan umum Dari sekarang harus dianggarkan
tetap masih ada antrian. Di sinilah selama ini seret, baik bus, kereta agar jadi alternatif tol.
ada salah prediksi. api, kapal, atau pesawat. Semua
Arus balik diprediksi H+2 dan orang lebih senang menggunakan Jumlah kelas menengah me-
H+3. Ternyata, sampai H+10 pun kendaraan pribadi. Ini keliru. ningkat, sehingga kepemilikan
masih macet. Sekali lagi ini salah Public transport mestinya lebih mobil pribadi juga meningkat. Ini
prediksi. Orangtua libur karena dominan daripada private transport. jadi biang kemacetan di jalan raya.
lebaran dan anak-anak juga libur Bagaimana mengalihkan hal Pendapat Anda?
sekolah. Akhirnya, numpuk jadi tersebut, ini jadi tugas berat jangka Ya, pertumbuhan jumlah
satu. Ditambah lagi promosi jalan panjang pemerintah agar public kendaraan jauh lebih besar dari
tol yang gencar, sehingga banyak transport jadi primadona pada pertumbuhan jalan. Dalam kurun
orang nekat melintas. Jadilah suatu hari. 10 tahun lagi jumlah kendaraan
tumpukan dari berbagai keinginan akan lebih besar daripada jumlah
yang menyatu. penduduknya. Pengaturannya harus
tegas, seperti ganjil genap. Itu
Bagaimana seharusnya menga- sudah mengurangi separuh. Atau
tur arus mudik? pembatasan tidak boleh masuk
Ke depan saya kira perlu ada jalur protokol pada jam tertentu.
pembelajaran yang baik. Harus Pertumbuhan jumlah Itu juga bisa. Ini semua pengaturan
ada pengaturan yang namanya kendaraan jauh lebih untuk jangka pendek. Tapi, untuk
re-timing. Katakanlah H-4, H-3, besar dari pertumbuhan jangka panjangnya semua moda
H-2, dan H-1. Contoh, penduduk transportasi harus dikerahkan.
Karawang dan Bekasi Timur diimbau jalan. Dalam kurun Jalan tol di Jawa harus segera
pulang H-4. Kemudian Bekasi Barat 10 tahun lagi jumlah diselesaikan. Double track untuk
dan Jakarta bagian timur pulang jalur kereta harus dirampungkan.
pada H-3. Ini agar bisa lolos lebih kendaraan akan Begitu juga dengan bandara-
dahulu dari kemacetan. Ini yang lebih besar daripada bandara baru harus diselesaikan.
namanya re-timing. Saya menyoroti dimensi waktu
Bisa juga re-timing itu me- jumlah penduduknya. 50 tahun ke depan, ketika sentra
ng umumkan penduduk Bekasi Pengaturannya harus ekonomi kita hanya di Jabodetabek.
Timur berangkat H-3 tapi pagi. tegas, seperti ganjil Berarti urbanisasi akan luar biasa.
Lalu, penduduk Bekasi Barat yang Suatu hari jumlah penduduk bisa
mudik ke arah timur bisa siang hari. genap. Itu sudah melonjak dari 25 juta menjadi
Sementara penduduk Jakarta mudik mengurangi separuh. 50 juta penduduk, karena semua
setelah jam buka puasa. Jadi 24 jam industri ada di wilayah ini. Ada
dibagi 4 (pagi, siang, sore, malam). k ek eliruan pengembangan
Kira-kira setiap 6 jam. Itu saya kira perindustrian yang semuanya
akan memecah arus. disentralkan di Jakarta.
Tapi mereka yang banyak mudik Pada suatu hari dalam jangka
ini “orang-orang baru”, ya mereka Bagaimana dengan pem ba ngu- waktu 50 tahun, orang mudiknya
yang baru beli mobil. Banyak sekali nan jalan tol di Pantura selama ini? bukan lagi dari Jakarta ke daerah,
mobil yang entah sewaan atau Pembangunan jalan tol tahun melainkan dari daerah ke Jakarta.
milik sendiri. Mungkin mereka 2017 bisa diperpanjang sampai ke Ini harus ada desain, tidak dibiarkan
juga ingin dilihat bahwa dia sudah Pemalang. Kelak, akan lebih baik semua tumbuh di Jakarta. Siapa
bisa beli mobil dan ingin dibawa daripada sampai Brebes. Tetapi yang mendesain ini, mari kita sama-
pulang kampung, karena di sana saya sudah ingatkan kepada pihak sama lakukan itu. Hanya mereka
tidak ada alat transportasi selain PU, agar dikasih sodetan juga. yang punya visi jauh ke depan saja
mobilnya sendiri. Public transport- Jangan sampai problem di Brexit yang bisa mendesain pembangunan,
nya tidak pernah didahulukan. Ini nanti berubah problemnya jadi tidak semua tersentralisasi. Tapi, (dep/mh)
adalah kesalahan struktural yang Pemxit (Pemalang exit). Di sana harus didesentralisasi. n
PARLEMENTARIA l EDISI 139 TH. XLVI - 2016 l 21

