Page 40 - MAJALAH 71
P. 40
LEGISLASI
”Tapi kalau orang sakit mata berobat Sakit menyebutkan “dalam keadaan tetapi juga bagaimana pasien merasa puas
ke Rumah Sakit Jantung Harapan Gawat Darurat” fasilitas pelayanan terhadap pelayanan. Kepuasan pasien
Kita kemudian ditolak, bukan berarti kesehatan dilarang mengutamakan harus jadi satu dengan mutu pelayanan
diskriminasi,” kata Umar seraya materi, harus langsung memberikan medis,” terang Umar.
menambahkan jenis pelayanan yang tindakan dan pengobatan terutama Lebih jauh, Wakil Ketua Komisi IX
diberikan RS tersebut berbeda dan hal untuk mencegah kematian atau untuk ini menjelaskan untuk mampu menahan
itu diatur dalam RUU Rumah Sakit. mempertahankan live saving dan keinginan masyarakat berobat keluar
mencegah kecacatan. Jangan sampai negeri, rumah sakit di Indonesia harus
Pelayanan UGD pasien mati gara-gara terlambat memberi memperhatikan sejumlah hal. ”Rumah
Peran Puskesmas beberapa tahun obat dan para dokter harus berusaha sakit harus betul-betul memperhatikan
belakangan seakan semakin berkurang. seoptimal mungkin. Bila yang terjadi mutu pelayanan dan kepuasan pasien
Banyak warga masyarakat yang lebih itu orang yang ditanggung pemerintah diutamakan,” katanya.
mempercayakan pelayanan kesehatan atau yang tidak mampu, tetap dilayani Umar juga mendesak pemerintah
di rumah sakit dibandingkan dengan baik di rumah sakit pemerintah atau lebih memperhatikan kondisi rumah
Puskesmas. rumah sakit swasta. Selanjutnya rumah sakit yang ada. Perhatian yang diberikan
Bila dicermati, justru keberadaan sakit me reemburs kepada pemerintah pemerintah diharapkan mampu
Puskesmas merupakan ujung tombak yang membayar,” jelas Umar seraya meningkatkan kualitas dan pelayanan
atau pertolongan pertama bagi masyarakat menegaskan bahwa itu salah satu hal serta daya saing dengan rumah sakit
dalam memperoleh pelayanan kesehatan. yang dinamakan memberi perlindungan lainnya.
Dengan adanya RUU RS yang tengah kepada masyarakat. ”Pemerintah dengan sungguh-
dibahas DPR dengan Pemerintah sungguh memperhatikan perkembangan
diharapkan pern vital Puskesmas dapat Rumah Sakit Lokal Tidak RS di Indonesia lebih baik dan benar
dikembalikan. Kalah dan Pemerintah peduli terhadap Rumah
”Kita mengenal sistem rujukan. Pelayanan kesehatan yang diberikan Sakit,” ujarnya.
Pelayanan dasar diberikan di Puskesmas, rumah sakit kepada pasien akan memberi Dalam perbincangan dengan
bila tidak mampu melayani baru dikirim kesan tersendiri. Pelayanan yang baik Parlementaria, Umar Wahid Hasyim
ke rumah sakit yang lebih tinggi, akan memberi kepercayaan diri pasien berharap masyarakat Indonesia dapat
kalau kita melakukan pemberdayaan bahwa apa yang diberikan pihak rumah mempercayakan pelayanan yang
Puskesmas tentu akan mengurangi beban sakit merupakan yang terbaik baginya. diberikan rumah sakit lokal. Dengan
rumah sakit, karena lebih banyak pasien ”Orang banyak memilih ke RS adanya kepercayaan dari masyarakat
ditangani di Puskesmas.,” jelas Umar Malaysia atau Singapur, karena orang maka perkembangan rumah sakit di
Wahid Hasyim. menganggap pelayanannya lebih baik,” Indonesia diharapkan akan semakin
Namun demikian, untuk kasus-kasus kata Wakil Ketua Komisi IX Umar maju.
yang tidak dapat ditangani di Puskesmas wahid Hasyim. ”Kalau kita bisa berobat ke rumah
atau yang tergolong gawat darurat, Kecenderungan masyarakat sakit di Indonesia kenapa berobat ke luar
hal itu juga tertuang dalam RUU ini. Indonesia berobat ke luar negeri sangat negeri,” ujarnya.
Pelayanan UGD rumah sakit menjadi menyedihkan bagi dunia kesehatan Untuk menunjang pelayanan
salah satu sorotan dalam pembahasan nasional. Pelayanan yang diberikan kesehatan masyarakat, memang
yang dilakukan. rumah sakit di Indonesia sebenarnya diperlukan anggaran yang mencukupi.
”Ada secara khusus yang disorot dalam tidak kalah dengan yang diberikan rumah Guna mewujudkan hal itu, Umar
RUU Kesehatan dan RUU Rumah Sakit sakit diluar negeri seperti Malaysia dan menjelaskan bahwa Komisi IX akan
ini mengenai pelayanan gawat darurat. Singapura. memperjuangkan peningkatan anggaran
Bila ada orang mendapat kecelakaan, akan ”Mutu medis penanganan dokter- kesehatan.
dibawa ke UGD, apa yang terjadi, semua dokter Indonesia misalnya penyakit ”Dalam RUU Kesehatan
pasien dilayani, dalam keadaan live saving, jantung, tidak kalah dengan Singapura dicantumkan permintaan Komisi IX
dan untuk mencegah kecacatan, rumah atau Malaysia,” ujarnya. anggaran kesehatan agar lebih besar
sakit tidak boleh tidak menyediakan obat Guna mengatasi keinginan warga paling tidak mencapai 5 % dari APBN,
yang diperlukan, dengan kata lain rumah negara Indonesia yang lebih memilih pada saat ini anggaran kesehatan masih di
sakit harus menyediakan obat-obatan berobat ke luar negeri, Umar Wahid bawah 2 % dari total APBN atau sekitar
yang diperlukan pasien UGD,” katanya. Hasyim berharap dengan adanya UU Rp 19 triliun,” jelasnya. (bs/adr)
Umar menjelaskan bahwa dalam Rumah sakit yang diharapkan selesai pada
RUU Rumah Sakit diatur agar masyarakat DPR Periode 2004-2009, maka tidak
yang masuk UGD mendapatkan ada lagi masyarakat yang menyerahkan
pelayanan secepatnya. Pihak rumah sakit persoalan kesehatannya pada rumah sakit
tidak diperkenankan mendahulukan di luar negeri.
materi saat melayani pasien di UGD. ”Kita harus meningkatkan pelayanan,
”Salah satu bunyi Pasal UU Rumah bukan hanya mutu pelayanan medis
38 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71