Page 52 - MAJALAH 66
P. 52

LEGISLASI













            Wilayah udara merupakan bagian integral dan eksklusifitas dari suatu negara karena itu
            harus dijaga dengan cara membatasi penggunaan wilayah udara oleh maskapai asing dan
            melindungi bisnis penerbangan nasional.  Guna mengantasipasi hal itu, saat ini, DPR
            bersama dengan pemerintah sedang membahas RUU Penerbangan yang merupakan
            revisi Undang-Undang No.15/1992. Sebelumnya, Pemerintah telah menyerahkan RUU
            Penerbangan kepada DPR dan sudah dibahas dari bulan Mei lalu.




























                       erkembangannya, RUU    regulator, dan hal lainnya, yaitu  mencuat wacana memisahkan lembaga
                       Penerbangan sudah      lemahnya sisi pengawasan. Kita sering  antara regulator dan operator. artinya
                       memasuki tahap Panja,  kali melihat sering terjadinya insiden  memisahkan  lembaga  yang
                       dan masih memerlukan   akibat rendahnya faktor pengawasan  memberikan sertifikat kelayakan
            Ppersamaan terkait dengan         terhadap maskapai penerbangan. Oleh  terbang dengan lembaga yang berperan
            berbagai substansi yang masih     karena itu, DPR bersama dengan   sebagai pengawas.
            diperdebatkan didalam RUU         pemerintah ingin meningkatkan aspek  Mengikuti wacana di Pansus RUU
            Penerbangan ini. Diantaranya open sky  pengawasan terhadap operator  Penerbangan, terlihat beberapa Fraksi
            connection, sertifikasi operator pesawat  penerbangan.             menginginkan dibentuknya semacam
            udara dan persoalan navigasi        “Kita juga masih kurang sumber  lembaga independen atau badan
            penerbangan.                      daya yang dimiliki, kurang perhatian  regulator. Melalui langkah ini, peran
               Dari pemerintah, sebelumnya draft  dan komitmen untuk menegakkan  pengawas dapat lebih optimal dalam
            revisi awal RUU Penerbangan,      regulasi, karena itu kita ingin  meningkatkan keselamatan dan
            berjumlah 14 bab dan 102 pasal,   pengawasan lebih detail termasuk  pelayanan di bidang penerbangan.
            jumlah tersebut hanya bertambah   kelembagaannya,”papar anggota DPR  Abdul Hakim menjelaskan, alternative
            sedikit dibandingkan dengan UU    Abdul Hakim dari PKS.            lainnya juga mencuat apakah
            No.15/ 1992 dengan 15 bab dan 76    Pada Pesawat terbang tingkat   diperlukan penguatan terhadap peran
            pasal. Bahkan terakhir terlihat adanya  pengawasan mengenal beberapa hal  Direktorat Sertifikasi dan kewenangan
            penambahan hingga 18 bab RUU      diantaranya, pengaturan, pembinaan  Udara (DSKU) yang telah ada selama
            penerbangan.                      dan fungsi pengendalian. Saat ini kita  ini.  “misalnya  menunjukkan
               Kendala yang dihadapi oleh dunia  sering melihat pengawasan terus  kewenangan dalam  menggrounded
            penerbangan saat ini adalah belum  dilakukan namun hasilnya masih belum  ketika ditemukan pesawat udara yang
            adanya pemisahan antara operator dan  optimal. Karena itu melalui RUU ini,  tidak layak langsung pada saat


            52      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57