Page 19 - MAJALAH 169
P. 19

SUMBANG SARAN






            beberapa kasus pencemaran limbah   Industri (PPLI) yang beroperasi sejak   menyayangkan kebijakan yang
            B3 yang terjadi selama ini, seperti   1994 dan mengantongi izin operasi   mengategorikan limbah yang mereka
            pencemaran limbah B3 oleh pabrik-  selama 30 tahun. Kepemilikan PPLI 95   hasilkan sebagai limbah B3, padahal
            pabrik di sepanjang sungai Citarum.   persen-nya dikuasai oleh DOWA (PMA   dihasilkan dalam jumlah yang sangat-
            Hampir 65 persen industri Indonesia   asal Jepang), dan hanya 5 persen saja   sangat besar.
            terkonsentrasi di Jawa Barat, provinsi   dikuasai Pemerintah Indonesia melalui   Dampak dari rendahnya investasi
            dimana Sungai Citarum terbentang   Kementerian BUMN. Sejak 1994, tidak   pengolahan limbah B3 adalah biaya
            sepanjang 297 km dan melintasi 12   ada perusahaan pengolah limbah B3   transportasi yang menyebabkan biaya
            wilayah administrasi kabupaten/   yang menandingi kapasitas olah PPLI.   pengelolaannya pun menjadi semakin
            kota. Terdapat kurang lebih 1.629   Padahal kebutuhan industri Indonesia   mahal sehingga potensi pelanggaran
            industri yang didominasi oleh industri   terhadap jasa pengolahan limbah B3   tidak terelakkan. Pelanggaran yang
            tekstil, logam. elektronik, dan kimia   dipastikan akan terus bertambah seiring   terjadi dapat terjadi di sepanjang
            di sepanjang Daerah Aliran Sungai                                  rantai penyimpanan, pengumpulan,
            (DAS) Citarum dengan hanya sekitar 20   Dampak dari rendahnya      pengangkutan, pemanfaatan,
            persen-nya saja yang mengolah limbah   investasi pengolahan        pengolahan, penimbunan, hingga
            yang dihasilkan. Selebihnya membuang                               pembuangan. Padahal PP No. 101 Tahun
            langsung ke DAS Citarum tanpa          limbah B3 adalah            2014 tentang Pengelolaan Limbah
            pengolahan. Penelitian terhadap kualitas   biaya transportasi      B3 telah rinci mengatur tiap tahap
            air sungai Citarum menunjukkan bahwa                               pengelolaan limbah B3 dengan konsep
            konsentrasi beberapa logam berat dan   yang menyebabkan            Cradle to Grave, yaitu pengawasan
            senyawa organik berbahaya telah jauh   biaya pengelolaannya        mulai dari dihasilkannya limbah sampai
            melampaui baku mutu. Greenpeace      pun menjadi semakin           dibuang atau ditimbunnya limbah,
            pada tahun 2016 mencatat kerugian                                  dengan dilengkapi sistem manifes yang
            yang diderita akibat pencemaran DAS   mahal sehingga potensi       memungkinkan kita untuk mengetahui
            Citarum mencapai Rp 11,4 triliun.      pelanggaran tidak           di mana posisi limbah B3 yang dikelola.
               Kasus yang masih segar di               terelakkan.                Harus diakui bahwa anggaran dan
            pemberitaan media massa akhir-akhir ini                            perangkat pengawasan yang rendah
            adalah pencemaran fly ash dan bottom                               menyebabkan pelanggaran lingkungan
            ash sisa pembakaran batubara di Desa   tumbuhnya industri.         terus terjadi. Namun bila perhatian
            Lakardowo, Mojokerto yang menurut   Data yang berhasil dikumpulkan   pemerintah tidak menyasar pada upaya
            hasil audit Kementerian LHK dilakukan   mengenai persebaran izin pengolahan   peningkatan jumlah dan persebaran
            oleh oknum transporter limbah B3 PT   limbah B3, yang merupakan data tahun   perusahaan pengolah limbah B3,
            Putra Restu Ibu Abadi (PRIA). Supir   2009-2012, menunjukkan bahwa dari   utamanya di daerah basis industri,
            angkutan limbah B3 PT PRIA, dengan   141 izin pengolahan yang diberikan   maka upaya pengawasanpun akan
            inisiatif sendiri atau dengan persetujuan   hanya 20 saja yang sejenis PPLI, yaitu   sia-sia. Pelanggaran demi pelanggaran
            warga yang minim informasi, menimbun   yang mengolah limbah B3 industri lain.   dipastikan akan tetap terjadi.
            limbah B3 tersebut di rumah dan   Sebagian besarnya, yaitu sebanyak 121
            pekarangan penduduk sebagai material   izin, adalah izin pengolahan limbah B3   Kehadiran Negara dalam
            urug. Kasus ini telah menyebabkan   untuk kegiatan sendiri. Persebarannya   Pengelolaan Limbah B3
            gangguan kesehatan, penurunan     pun tidak merata di seluruh Indonesia,   Negara diharapkan tidak hanya hadir
            kualitas lingkungan, penurunan produksi   hanya berpusat di Jawa dan beberapa   sebagai regulator, pemberi izin, atau
            tanam, serta konflik sosial ditengah   di Sumatera dan Kalimantan Timur.   pengawas dalam pengelolaan limbah
            warga desa Lakardowo.             Walupun sepanjang 2013-2014 jumlah   B3. Lebih dari itu, pemerintah diharapkan
                                              usaha pengelola limbah B3 meningkat   dapat memacu pertumbuhan investasi
            Biaya Pengolahan Mahal            hingga 77 persen. namun jumlah ini   perusahaan pengolah limbah B3, atau
               Pengolahan limbah B3 dengan    belumlah cukup mengimbangi potensi   bahkan dapat mengembangkan BUMN/
            perkembangan teknologi yang ada   limbah B3 di Indonesia yang mencapai   BUMD pengolah limbah B3 yang dapat
            saat ini belum sepenuhnya mencapai   kurtang lebih 193 juta ton.   pula bekerjasama dengan investasi
            pengolahan dengan biaya rendah atau   Pengaturan Terlalu Ketat     dalam atau luar negeri. Pemerintah juga
            ekonomis. Dengan kata lain, mengolah                               perlu mendorang sekaligus mendukung
            limbah B3 adalah mahal. Padahal tonase   Beberapa kalangan menilai   lembaga penelitian dan perguruan
            limbah B3 setiap perusahaan cukup   pengaturan tentang pengelolaan limbah   tinggi dalam berinovasi menghasilkan
            besar. Besarnya biaya pengolahan   B3 di Indonesia terlalu ketat, bahkan   teknologi pengolahan limbah B3 yang
            bergantung pada jenis limbah dan   lebih ketat dari negara industri maju,   ramah lingkungan dan ekonomis.
            teknologi pengolahannya.          salah satunya pengaturan kategori   Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat
               Dalam beberapa dasawarsa terakhir,   limbah B3 berasal dari sumber spesifik   menekan biaya pengelolaan limbah B3
            perusahan pengolah limbah B3 yang   yang dikeluhkan di antaranya oleh   sehingga di masa yang akan datang
            dikenal luas oleh kalangan industri   industri pertambangan, pembangkit
            adalah PT Prasadha Pamunah Limbah   listrik tenaga batubara, atau industri   ketaatan industri untuk mengelola
                                              kelapa sawit. Kalangan tersebut   limbah B3 akan semakin meningkat.

                                                                           EDISI 169     TH. 2019  PARLEMENTARIA 19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24