Page 17 - MAJALAH 84
P. 17

SUMBANG  SARAN



            Politik Pemekaran                                                    Dalam  Negeri,  DR.  Made  Suwandi,

                                                                                 pemekaran
                                                                                                          kondisi
                                                                                            menunjukkan
                                                                                 yang  tidak  sepenuhnya  berhasil.  Be-
            Dan Otonomi Daerah                                                   berapa kondisi riil di lapangan adalah:
                                                                                 (1) miknimnya kemampuan keuangan
                                                                                 daerah baru; (2) enggannya daerah in-
                                                                                 duk membagi sumber-sumber keua-
                                                                                 ngan;  (3)  pemekaran  lebih  berbasis
                                              otonomi daerah ini menjadi satu pri-  motif politik; (4) kurangnya SDM yang
                                              oritas dalam pemnbangunan nasional.   qualified; (5) lebih untuk menampung
                                              Secara umum revitalisasi ini diarahkan   jabatan-jabatan   di   pemerintahan
                                              kepada  (1)  memperjelas  pembagian   daerah;  (6)  tidak  adanya  dukungan
                                              kewenangan  antar  tingkat  pemerin-  berkelanjutan  dari  elit  daerah  induk
                                              tahan; (2) mendorong kerjasama antar   karena pejabat berganti; (7) hanya 6%
                                              pemerintah daerah; (3) menata kelem-  PAD  dan  sisanya  (94%)  bergantung
                                              bagaan pemerintah daerah agar lebih   kepada  dana  perimbangan;  dan  (8)
                                              efektif  dan  efisien;  (4)  meningkatkan   akibatnya  pemda  pemekaran  sangat
                                              kualitas aparatur pemerintah daerah;   tergantung  dari  dana  perimbangan,
                                              (5) meningkatkan kapasitas keuangan   sedangkan jumlah dana perimbangan
                                              pemerintah  daerah;  dan  (6)  menata   tidak naik secara signifikan dan yang
                                              daerah otonom baru (DOB).          terjadi adalah proses pemiskinan ter-
            Indra Pahlevi                         Berdasarkan  hal  tersebut,  salah   hadap  daerah  induk  dan  daerah  pe-
            Peneliti di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan   satu  semangat  revitalisasi  desen-  mekaran.
            Informasi (P3DI) Setjen DPR RI    tralisasi  dan  otonomi  daerah  adalah   Berdasarkan hal tersebut di atas
                                              yang terkait dengan keinginan mem-  maka  terlihat  bahwa  politik  peme-
            Pengantar
                                              bentuk  daerah  otonom  baru  (DOB)   karan  dan  otonomi  daerah  belum
                alah satu perubahan sosial politik   atau  pemekaran  wilayah  yang  se-  sepenuhnya   mencapai   tujuannya
                secara  substansial di Indonesia   cara  yuridis  kemudian  diatur  dalam   yaitu   menciptakan   kesejahteraan
            Ssejak tahun 1998 dalam konteks   PP  Nomor  129  tahun  2000  tentang   dan mendukung proses demokrasi di
            penataan sistem pemerintahan adalah   Persyaratan  Pembentukan,  dan  Kri-  tingkat lokal. Dengan demikian harus
            adanya semangat desentralisasi guna   teria  Pemekaran,  Penghapusan  dan   dilakukan  sebuah  kajian  yang  lebih
            menciptakan  efektivitas  dalam  pe-  Penggabungan  Daerah. Dalam prak-  mendalam  terhadap  politik  peme-
            nyelenggaraan pemerintahan. Instru-  teknya, pemekaran daerah jauh lebih   karan  agar  dapat  tercapai  cita-cita
            men peraturan perundang-undangan   mendapat  perhatian  dibandingkan   mensejahterakan masyarakat.
            pun lahir dalam satu dekade terakhir   penghapusan  ataupun  penggabu-
            terutama sejak tahun 1999. Diawali de   ngan  daerah.  Dalam  PP  tersebut,  Pemekaran dan Otonomi
            ngan hadirnya UU No. 22 Tahun 1999   daerah  berhak  mengajukan  usulan  Daerah
            tentang  Pemerintahan  Daerah  yang   pemekaran  terhadap  daerahnya  se-  Sebagai  sebuah  upaya  mening-
            memberikan  ruang  sangat  luas  bagi   lama  telah  memenuhi  syarat  teknis,   katkan   kesejahteraan   masyarakat
            adanya  otonomi  atau  desentralisasi   administratif, dan fisik dengan tujuan   serta  mendukung  proses  demokrasi
            di daerah. Bahkan beberapa kalangan   untuk  mensejahterakan  masyarakat   di tingkat lokal, maka sesungguhnya
            cenderung menilai otonomi menurut   yang ada di wilayahnya.          pemekaran  merupakan  salah  satu
            UU No. 22 tahun 1999 ini sangat  ber-  Dalam  perjalanannya,  keingin-  solusi  untuk  mencapai  tujuan  terse-
            lebihan    hingga    Pusat    sangat  sulit   nan  memperkuat  otonomi  daerah   but. Apalagi sangat dirasakan adanya
            mengontrol  daerah  terutama  kabu-  yang salah satunya dilakukan melalui   kesenjangan  antar  wilayah  ditambah
            paten/kota.  Aturan  ini  kemudian  di-  pembentukan  DOB  atau  pemekaran   luasnya  rentang  kendali  pemerinta-
            ganti dengan UU No. 32 tahun 2004   wilayah seringkali menimbulkan kon-  han daerah induk seperti yang terjadi
            tentang  Pemerintahan  Daerah  yang   traproduktif dengan semangat mem-  di Sulawesi Barat sebelum “berpisah”
            hingga saat ini masih berlaku dengan   perbaiki  kesejahteraan  masyarakat.   dengan Sulawesi Selatan. Oleh karena
            beberapa perubahan.               Sebut saja evaluasi dari Kementerian   itu Pemerintah pun mengatur meka-
                Selanjutnya  Rencana  Pemba-  Dalam Negeri yang memberikan cata-  nisme  dan  syarat  pemekaran  suatu
            ngunan  Jangka  Menengah  nasional   tan bagi daerah-daerah otonom baru   daerah.
            (RPJPM)  2004-2009  menempatkan   baik  provinsi  maupun  kabupaten/     Setidaknya  sejak  tahun  1999
            revitalisasi  proses  desentralisasi  dan   kota.  Dalam  kajian  Staf  Ahli  Menteri   – 2009, telah bertambah 205 daerah



                                                                                                               17


  16                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 17
                                                                              |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
  16 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                                        ARIA |
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
                                                                                             Edisi 84
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22