Page 15 - MAJALAH 84
P. 15

Rahardi Zakaria (F-PDIP)
            Daerah Otonom Baru






            Difokuskan Daerah






            Perbatasan









            Persoalan Daerah Otonom Baru (DOB) menjadi perhatian sendiri khususnya
            persoalan anggaran dimana daerah induk merasa tidak puas dikarenakan
            tersedotnya PAD mereka kedaerah Otonom tersebut.
            Sejatinya, persoalan DOB lebih memfokuskan kepada pelayanan public dan
            wilayah terluar di Indonesia. Dimana wilayah tersebut sangat rentan akan
            konflik dengan Negara sahabat.


                    enurut  Rahardi,  Kita  harus
                    sepakat dulu persoalan 0tda
            Mbukan barang baru ketika In-
            donesia merdeka di UUD 1945 bahkan
            sudah diatur mengenai pemerintahan
            daerah. kemudian ada lagi berikutnya
            UU  11  tahun  1948,  UU  no.5    tahun
            197. “Jadi persoalan Otda bukan ba-
            rang baru tetapi orang-orang terkejut
            ketika reformasi kemarin seakan-akan
            UU no.22 tahun 1999 suatu membuka
            keran  penataan  pemerintah  daerah
            yang  dilanjutkan  dengan  UU  No.  32
            tahun  2004  tentang  Pemerintahan
            Daerah,”paparnya  menjelakan  aturan
            hukum soal Otda kepada Parle.
                Tentunya selama reformasi, jum-
            lah  provinsi  yang  tadinya  26  men-
            jadi 33 provinsi kemudian kabupaten
            tadinya 39 kabupaten, 90 kota 6 dae-
            rah administrasi di DKI Jakarta meng-
            gunakan  UU  Khusus.  “Itulah  ledakan
            pembentukan  otonom  baru  sejak
            rentang 10 tahun 99 bertambah 205
            buah kemudian 7 provinsi,”paparnya.
                Pembentukan DOB perlu dipikir-
            kan karena menyerap dana yang besar                                                 Rahardi Zakaria (F-PDIP)





                                                                                                               15
  14                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 15
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
  14 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                             1

                                                                                             Edisi 84
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20