Page 21 - MAJALAH 116
P. 21
baga yang diajukan oleh komisi ke- has sampai satuan tiga, Ferrari me- matan, serta ketelitian.
pada Banggar, dikembalikan kepada mandang hal itu tidak berpengaruh
Komisi untuk dibahas lagi. kepada kinerja AKD yang yang di “Ada tekanan kerja karena sing-
pimpin oleh Ahmadi Noor Supit ini. katnya waktu pembahasan, dan
“Peran banggar untuk mengatur Pasalnya, selama ini Banggar tidak pembahasan berupa angka-angka,
anggaran supaya mencukupi kebu- pernah membahas sampai satuan sehingga membutuhkan tingkat
tuhan kementerian, dan program- tiga. Justru, putusan MK ini malah ketelitian dan kecermatan yang
program yang dirasa penting, sesuai berpengaruh ke Komisi-komisi DPR. tinggi. Rapat sampai malam, di
dengan prioritasnya dapat berjalan skors, besoknya dilanjutkan lagi, ini
dengan anggaran yang ada. Pro- “Putusan MK itu memutuskan DPR menjadi siklus yang rutin dilakukan
gram tersebut bukan kebijakan tidak bisa membahas sampai satuan bagi Banggar setiap pembahasan
Banggar, karena itu wilayah kerja tiga, tapi di Banggar memang tidak APBN maupun APBNP,” tambah Fer-
Komisi. Peran Banggar itu memas- pernah membahas sampai satuan rari.
tikan anggaran negara semua men- tiga, karena itu kewenangan komisi.
jadi cukup,” imbuh Politisi yang juga Komisi-komisi DPR harus menge- Ke depannya, Ferrari berharap
menjabat Anggota Komisi VI ini. tahui program mitra kerjanya, ter- dapat bekerja semakin professional
masuk nantinya mengawasi pelak- dan transparan. Agar anggaran be
Ketika ditanya tentang kesepakat- sanaan programnya. Kalau tahun tul-betul “matang”, Ferrari meminta
an asumsi makro yang disepakati anggaran sebelumnya berjalan baik, agar waktu pembahasan diperpan-
DPR dan pemerintah ternyata maka program tersebut dapat dilan- jang. Jadi Banggar tidak bekerja
meleset dari kondisi sebenarnya, jutkan pada tahun berikutnya,” im- di bawah tekanan waktu yang be-
Ferrari mengakui hal itu dirasa cu- buh Ferrari. gitu ketat, sehingga tidak ada ke-
kup wajar. Mengingat, angka-ang- san yang mengatakan Banggar dan
ka asumsi makro tersebut berupa Buntut dari putusan MK terse- pemerintah menyepakati anggaran
proyeksi atau prediksi. Namun, Fer- but, Komisi DPR tidak bisa menge- semaunya, padahal itu sudah me-
rari optimis, angka-angka asumsi tahui secara tepat anggaran yang lalui mekanisme pembahasan yang
makro ini disepakati agar pemerin- digelontorkan kepada kementerian sangat intensif.
tah juga terpacu agar target dapat atau lembaga, termasuk anggaran-
tercapai. nya digunakan untuk program apa. “Berikutnya, saya berharap koordi-
Efeknya, akan mempengaruhi fung- nasi antara banggar dengan komisi
“Itu angka proyeksi ataupun pre- si pengawasan DPR, karena saat semakin intensif. Akan lebih baik
diksi, jadi ya wajar tidak harus selalu melakukan fungsi pengawasan, ber- jika Pimpinan Banggar setiap sebe-
tepat. Nah, ini masuk ke ruang APBN dasarkan data anggaran yang sudah lum melakukan pembahasan APBN
Perubahan. Hal yang wajar jika me- digelontorkan. dan APBNP dapat melakukan rapat
mang apa yang diprediksikan terse- koordinasi dengan Pimpinan Komisi.
but memang tidak sesuai dengan Tuntutan Kerja Cepat dan Tepat Sehingga, isu-isu penting yang ada
kenyataan,” jelas Ferrari. di Komisi, dibahas terlebih dahulu
Pembahasan anggaran yang han- dengan Pimpinan Komisi. Hal ini
Putusan MK Tidak Berpengaruh ya 2 bulan, menuntut Banggar un- akan mewarnai pembahasan ang-
tuk bekerja secara cepat dan tepat. garan di DPR RI. Ini bisa dimulai pada
Pascaputusan MK yang memutus- Namun, di satu sisi harus membu- DPR periode mendatang,” tutup Fer-
kan Banggar DPR tidak bisa memba- tuhkan konsentrasi tinggi, kecer- rari. (sf) Foto: Naefurodjie/Parle/HR
Asumsi Dasar dalam APBN-P TA 2014
Tahun Anggaran 2014
No. Asumsi
APBN RAPBN-P Kesepakatan
1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6.0 5.5 5.5
2. Inflasi (%) 5.5 5.3 5.3
3. Nilai Tukar (Rp/USD) 10,500.0 11,700.0 11,600.0
4. Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan (%) 5.5 6.0 6.0
5. Harga Minyak (USD/Barel) 105.0 105.0 105.0
6. Lifting Minyak (ribu barel/hari) 870.0 818.0 818.0
7. Lifting Gas (ribu barel 1,240.0 1,224.0 1,224.0
setara minyak/hari)
8. Lifting Minyak dan Gas (ribu barel/hari) 2,110.0 2,042.0 2,042.0
PARLEMENTARIA EDISI 116 TH. XLIV, 2014 21