Page 27 - MAJALAH 85
P. 27
LEGISLASI
RUU Keistimewaan DIY Diharap
Segera Tuntas
Rancangan Undang-Undang Keistimewaan UU ini dianggap hanya ramai
(RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai wacana dan perde-
Rbatan publik tanpa realisasi. Pa-
memang benar-benar istimewa. dahal, sesuai jadwal, RUUK DIY harus
selesai pada Oktober 2011.
Proses penyusunannya penuh dinamika. Untuk mengejar target, Komisi
Diperlukan waktu sangat lama dan selalu II DPR akhirnya membentuk Pani-
tia Kerja (Panja) RUUK DIY. Agenda
diwarnai pro kontra. panja membahas isu-isu penting ber-
dasarkan kluster. “Kita sudah dengar
Tetapi itulah dinamikanya. penjelasan dari Mendagri. Selanjutnya
kita akan membentuk Panja. Untuk
mekanisme pembahasan kita telah
sepakati dengan model pengklaste-
ran,” kata Ketua Komisi II DPR Chae-
ruman Harahap pada Rapat Kerja an-
tara Komisi II DPR dengan Mendagri
di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin
(13/6).
Diharapkan, kata Chairumam,
pembahasan tersebut berlangsung
cepat. Namun, dirinya tidak me-
ngatakan target penyelesaian RUUK
Yogyakarta. “Banyak hal yang akan
dibahas, seperti pertanahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Chairumam men-
jelaskan, pembahasan yang akan
dilakukan salah satunya mengenai
mekanisme yang mesti diatur.”Tanah
yang seperti apa untuk Sultan, tentu
Wakil Ketua Komisi II DPR GAnjar Pranowo
pengaturan tanah harus sesuai de-
Internet/ ngan undang-undang,” tandasnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi II
DPR Abdul Hakam Nadja mengatakan,
adanya panja akan membuat pemba-
hasan legislasi lebih fokus. Ada tujuh
isu yang akan dibahas secara intensif.
“Pembahasan RUUK DIY tidak lagi di-
lakukan DIM per DIM. melainkan isu
per isu,” katanya.
Kapan target selesai? Kata Nad-
ja, sesuai aturan, tugas panja adalah
dua kali masa sidang DPR. Sehingga
RUUK DIY ini akan kelar sekitar Okto-
ber 2011. Hal yang membuat optimis-
tis RUU ini selesai tepat waktu, sam-
bungnya, adalah kesediaan Menteri
Jalan Malioboro salah satu tempat yang menjadi ikon dari kota Yogyakarta
8 | PARLEMENTARIA | Edisi 85 TH. XLII, 2011 |