Page 31 - MAJALAH 85
P. 31

LEGISLASI




            RUU Jalan
            Mencari Solusi Terbaik Jalan Provinsi,


            Kabupaten/Kota





            RUU tentang Perubahan             Pasal  30  Ayat  (1)  huruf  d,  yang  me-  diatur  pada  peraturan  perundang-
            atas Undang-undang Nomor          nyatakan bahwa dalam hal pemerin-  undangan  dengan  level  yang  sama.
                                              tah daerah belum mampu membiayai   Untuk  memenuhi  kriteria  bahwa  bi-
            38 Tahun 2004 tentang Jalan
                                              pembangunan  jalan  yang  menjadi   aya perjalanan melalui jalan tol lebih
            merupakan salah satu RUU
                                              tanggung  jawabnya  secara  keselu-  menguntungkan  daripada  melalui
            yang menjadi agenda               ruhan,  Pemerintah  dapat  membantu   ruas jalan non tol, maka penyelengga-
            Komisi V DPR RI untuk             sesuai dengan peraturan perundang-  raan jalan tol harus memenuhi Stan-
            dilakukan revisi.                 undangan.  Ketentuan  ini  menyebab-  dar  Pelayanan  Minimal  yang  telah
            RUU ini termasuk dalam            kan ketidakjelasan mengenai penang-  ditetapkan.
                                              gung jawab pembiayaan jalan.           Wakil  Ketua  Komisi  V  DPR  RI
            Program Legislasi Nasional
                                                  Selain  itu,  UU  tentang  Jalan  ini   Muhidin  M.  Said  mengatakan,  RUU
            Rancangan Undang-Undang
                                              sebagaimana terdapat pada Pasal 38   ini sekarang baru sampai pada tahap
            Prioritas Tahun 2011 yang         Ayat  (3)  telah  mengatur  mengenai   mencari  masukan-masukan  dengan
            menjadi usul inisiatif DPR.       evaluasi dan penyesuaian tarif tol se-  semua stakeholders, para ahli terma-
                                              tiap 2 (dua) tahun, tetapi kenaikan ini   suk beberapa perguruan tinggi, selain
                        Nomor 38 Tahun 2004   tidak didasarkan kepada pemenuhan   juga  melakukan  kunjungan  kerja  ke
                        memang  perlu  dilaku-  standar pelayanan jalan tol.     daerah-daerah.
            UU kan perubahan dan pe-              Padahal, dalam pengusahaan ja-     Kunjungan kerja ini dibagi dalam
            nyempurnaan. Hal ini mengingat UU   lan tol, penerapan tarif dan pemenu-  tiga  daerah,  yaitu  daerah  yang  maju
            tersebut belum mampu menjamin ke-  han standar pelayanan jalan tol meru-  sample  yang  dikunjungi  adalah
            berlangsungan pembiayaan jalan, se-  pakan  dua  aspek  yang  tidak  dapat   Provinsi Jawa Timur, daerah yang se-
            bagimana ditunjukkan oleh ketentuan   dipisahkan, sehingga keduanya perlu   dang Provinsi Sumatera Selatan, dan
                                                                                 daerah yang tertinggal karena terkait
                                                                                 dengan perbatasan yaitu Provinsi Ka-
                                                                                 limantan Barat.
                                                                                     Dari masukan-masukan tersebut,
                                                                                 inti dari permasalahan jalan tol adalah
                                                                                 menyangkut  penyediaan  tanah.  “Ini
                                                                                 menjadi hambatan utama para pelaku
                                                                                 jalan tol,” kata Muhidin.
                                                                                     Selain  masalah  jalan  tol,  masu-
                                                                                 kan-masukan  penting  yang  disam-
                                                                                 paikan adalah masalah pemeliharaan
                                                                                 jalan  provinsi,  jalan  kabupaten/kota.
                                                                                 Dari sisi sentuhan dana, Muhidin me-
                                                                                 lihat sangat terbatas sekali. Oleh kare-
                                                                                 na  itu,  melalui  revisi  UU  ini,  Komisi
                                                                                 V  DPR  mencoba  melakukan  diskusi
                                                                                 bagaimana  negara  dapat  berperan
                                                                                 dan  memberikan  perhatian di  dalam
                                                                                 penanganan jalan-jalan provinsi mau-
                                                                                 pun jalan-jalan kabupaten/kota.
                                                                                     Melalui UU ini, Pemerintah Pusat
                                                                                 dapat  lebih  memberikan  perhatian
                                                                                 atau  paling  tidak  dapat  menanga-
                                                                                 ni  dari  sisi  pemeliharaan  jalan-jalan
            Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin M. Said





                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |

                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 85TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 85TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        P
                                                                                                                                                                                                                                       1

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 85
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36