Page 131 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 131
106 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
Land grab mencakup juga pengembangan bioekonomi yaitu
manifesto tanah atau yang disebut sebagai “neoliberalisasi alam”
(Birch et al), yaitu penciptaan pasar bahan bakar cair untuk
biomassa. Selain itu land grab mengalihkan model investasinya dari
modal tetap menjadi sistem usaha keuangan atau inancial ventures .
Bentuknya bisa likuiditas, deregulasi keuangan, atau merger (akuisisi
perusahaan swasta).
Apa yang disebutkan Philip mengenai capital’s frontier adalah
bagaimana land grab dilakukan dengan mengatasnamakan
kemanusiaan (food) dan lingkungan juga dengan dalih pembangunan
dan mengatasi kesenjangan hasil panen petani. Tanah dan penduduknya
dibawa masuk dalam ruang sistem keuangan global yang dipacu untuk
menghasilkan pangan yang baik, juga energi yang baru.
Land grab dianggap sebagai bentuk pengembangan, dengan
argumen selama “pembangunan” dikaitkan dengan keuntungan
produktiitas dan lapangan pekerjaan yang bisa dihasilkan, dan
pemerintah bisa mendapatkan bantuan. Di sisi lain, land grab yang
dilakukan oleh para pelakunya merupakan proses pembelian waktu
dan ruang dalam jangka pendek yang dilakukan untuk memenuhi
konsumen elite, dalam skenario ini pada akhirnya ditakdirkan
menjadi suatu bencana besar bagi para petani kecil.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.tandfonline.com
I.38. Mc.Michael, Philip. 2011. “The Food Regime in the Land
Grab: Articulating ‘Global Ecology’ and Political Economy“,
artikel dalam International Conference on Global Land
Grabbing 6-8 April 2011. Land Deals Politics Initiative (LDPI).
Journal of Peasant dan University of Sussex.
Kata Kunci: krisis ekologi, pangan, investasi, pertanian
Artikel yang ditulis McMichael ini meletakkan perampasan
tanah dalam konjungsi krisis ekologi kapitalistis, yang tampak
pada krisis iklim, pangan, dan energi yang dihasilkan dari rezim