Page 127 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 127
102 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
karakter modal. Skala dan karater modal membantu melihat jumlah
tanah yang diperoleh dan mendeksripsikan mekanisme akuisisinya,
yang membantu diskusi seputar jual beli (purchase) versus sewa
(lease), long term lease vs short term lease, yang kita anggap bukan
sebagai poin yang penting. Perspektif yang bepusat pada akuisisi
tanah menyisakan pertanyaan ‘apa (what) dan siapa (who). Dimensi
skala dan karakter modal akan memberitahu tentang ‘bagaimana’,
mengapa, dan apa itu investasi tanah, bagaimana dan mengapa
pemodal mencari tanah-tanah dengan jumlah dan lokasi tertentu,
pola pembangunan seperti apa yang muncul dan mengapa itu
kemudian menjadi persoalan? itu akan memfasilitasi pemahaman
kita mengapa investor lebih menyukai tipe penyewaan tanah (pools)
di Argentina, sementara investor yang lain lebih menyukai skema
contract farming di Indonesia dan yang lain menyukai pembelian
tanah yang diperbolehkan secara hukum.
Ketiga, pada perbedaan perampasan tanah yang terjadi sekarang,
apakah ini semata-mata karena adanya perbedaan dinamika, strategi
akumulasi kapital untuk mengalihkan krisis multidimensi yang terkait
dengan pangan, energi/bahan bakar, dan perubahan iklim seperti
halnya kebutuhan akan sumber daya yang dilakukan oleh pemodal
land grabbing kontemporer adalah upaya untuk memperoleh kontrol
pada tanah dalam skala yang luas atau juga sumber daya alam yang
lain melalui berbagai konteks dan bentuk yang mencakup modal
dalam jumlah besar yang seringkali mengubah orientasi penggunaan
sumberdaya ke dalam sifat-sifatnya yang ekstraktif, apakah untuk
tujuan internasional atau domestik, sebagai respon terhadap
konvergensi pangan, energi dan krisis keuangan, serta mitigasi iklim
dan permintaan sumberdaya dari pemodal dunia yang baru.
Borras dan Franco mendeiniskan land grabbing kontemporer
(contemporarary land grabbing) sebagai upaya memperoleh kontrol
yang luas atas tanah dan sumberdaya alam yang lain, melalui berbagai
konteks dan bentuk yang melibatkan modal skala besar, yang seringkali
diiringi dengan perubahan orientasi pemanfaatan sumber daya yang
berkarakter ekstraktif, sebagai respon terhadap krisis pangan, energi
, keuangan, mengatasi perubahan iklim dan memenuhi permintaan
pemodal global akan sumber-sumber daya. Oleh karena itulah ada 4