Page 130 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 130

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  105


              pangan, dan melalui pembiayaan modal yang menguntungkan di saat
              kapitalisme sendiri mengalami krisis politik, energi dan menghadapi
              batasnya. Land grab dapat dipahami sebagai kondisi perubahan dari
              akumulasi yaitu, pertama, sebagai kenaikan  biaya  modal produksi
              (energi) dan reproduksi (upah-pangan); kedua, sebagai kapitalisasi
              modal keuangan pada usaha agro pangan (spekulatif) yang menjadi
              substitusi akibat minimnya lahan pertanian di negara bagian utara
              dan sebagai sumber energi.
                  Rezim  pangan  merupakan  situasi di mana  terjadi pemesanan
              produksi pangan  secara  global termasuk  di dalamnya  sirkulasi dan
              hubungan   konsumsi yang dilembagakan   secara  historis. Rezim
              perusahaan  pangan  (1980-an  hingga  sekarang) merupakan  proyek
              spesiik  liberalisasi pertanian  melalui penyesuaian  struktural dan  terkait
              dengan aturan WTO, yang mendorong agro ekspor dan membuka jalur
              ekonomi negara  selatan  ke  utara, yang didominasi oleh  perdagangan
              pangan  internasional dan  menghapuskan  proteksi pertanian. Rezim
              ini mendorong sistem  yang eisien, perdagangan  bebas  dan  ketahanan
              pangan dunia. Rezim pangan murah ini telah menyebabkan pertanian
              kecil dan menengah di dunia tidak stabil dan menghasilkan tenaga kerja
              global. Kondisi ini diperparah  oleh  monopoli harga, kenaikan  harga
              pangan seiring dengan naiknya biaya energi dan pengganti bahan bakar
              yang kemudian  ditransmisikan  secara  global berdasarkan  ketentuan
              liberalisasi keuangan  dan  perdagangan  sesuai dengan  kebijakan
              neoliberal. Akhir  dari pangan  murah, dalam  konteks  kenaikan  biaya
              merupakan signal krisis dari akumulasi kapital.
                  Rezim pangan merupakan penggabungan dari politik ekonomi
              dan ekologi secara global yang menghubungkan keduanya. Kekuasaan
              agribisnis tidak lagi mengontrol tanah, tetapi mengatur hubungan
              produksi pertanian  yaitu  bagaimana  kontrol terhadap  pinjaman,
              suplay  input, penggunaan  teknologi, termasuk  produk  transgenik,
              mereka   yang pada   akhirnya  mengatur  sistem  pergudangan,
              transportasi dan  penjualan  retail  hingga  ke  konsumen  dari level
              nasional hingga  internasional, dan  kekuatannya  sangat  nyata. Hal
              tersebut yang menyebabkan krisis tiga lapis yaitu keuangan, energi,
              dan pangan yang mengubah landscape, menaikan harga energi dan
              pangan, tanah menjadi agenda investasi yang sepekulatif.
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135