Page 132 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 132

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  107


              pangan  dan  energi. Krisis  tersebut  menyediakan  dua  tujuan  yaitu
              memberi justiikasi terhadap  investasi tanah  demi ketahanan  energi

              dan  pangan, namun  juga  memfasilitasi gelombang baru  investasi
              pertanian  sebagai solusi bagi krisis  proitabilitas  di era  keuangan.
              Hal ini merupakan  ekspresi dari transisi rezim  pangan  sebagai
              bentuk  geopolitik  dan  pengarusutamaan  tanah  di negara-negara
              Selatan sebagai kebangkitan bioekonomi.
                  McMichael mengeksplorasi transisi tersebut  dan  bagaimana
              dan dalam hal apa pertanian itu sendiri menjawab krisis akumulasi
              dewasa  ini.  Perlu  dicatat  bahwa  proitabilitas  kapital  sangat
              tergantung pada subsidi dari pemerintah asal maupun pemerintah
              tuan  rumah, dan  dukungan  infrastruktur  perampasan  tanah  oleh
              agen  pengembang. Terkait  dengan  hal tersebut, kerangka  kerja
              yang diskursif  yang berputar  di sekitar  pertanian, hutan  tanah
              bersama, dan apa yang mungkin dapat ditemukan dari kebutuhan
              dan  kemungkinan  pada  proyek  pembangunan  neoliberal, institusi
              pembangunan, pada akumulasi dan disposesi imperatif.



              (VRP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org

              I.39. Mutopo, P. (2011). “Women’s Struggles to Access and Control
              Land and Livelihoods After Fast Track Land Reform in Mwenezi
              District, Zimbabwe.” Journal of Peasant Studies 38(5):1021-1046,
              http://www.tandfonline.com, diakses 29 Mei 2012.


              Kata Kunci: Afrika Selatan, Zimbabwe, perempuan, akses tanah


                  Akses  perempuan  pada  tanah  dan  penggunaannya  demi mata
              pencaharian  setelah  jejak  singkat  reformasi agraria  di Zimbabwe,
              harus  dilihat  melalui lensa  sosial dan  ekonomi yang baru.  Artikel
              ini mengkaji negosiasi dan  tawar-menawar  yang dilakukan  oleh
              perempuan  dengan  keluarga, negara, dan  aktor  tradisional yang
              terbukti berguna  dalam  mengakses  tanah  di distrik  Mwenezi,
              Zimbabwe   bagian  selatan. Berdasarkan  etnograi multi-situs, tampak
              bahwa perempuan harus menghadapi jalan yang begitu kompleks dan
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137