Page 134 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 134

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  109


                  Kasus  pengembangan  ekoturisme  di Taman  Nasional Tayrona
              di utara Kolombia, menunjukkan contoh penyerobotan tanah secara
              global dengan  memakai konsep   “hijau”. Berdasarkan  observasi-
              terlibat  dan  wawancara  mendalam   pada  anggota  komunitas
              masyarakat  yang tinggal dan  bekerja  di taman  nasional Tayrona,
              Ojeda  menguji kasus  di dalam  pergeseran  politik  sumberdaya
              di area  tersebut. Dengan  merunut  pada  kriminalisasi, eksklusi
              dan  pengusiran  paksa  anggota  komunitas, Ojeda  menelusuri
              gabungan  antara  konservasi, pariwisata, dan  perampasan  tanah
              yang problematis. Pariwisata telah menyediakan suatu mekanisme
              akumulatif  yang sangat  kuat  melalui pencabutan  hak  milik, yang
              telah  membuktikan  bahwa  bukan  hanya  modal asing saja  yang
              bekerja, namun juga konsep “hijau” yang memproduksi subjek kelas,
              ras, dan gender sebagai sesuatu yang bisa dipisahkan secara paksa.



              (VRP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org

              I.41. Balakrishnan, Sai, 2012, Land Conlicts Along Highways
              In  India:  a  Commentary  on  India’s  Agrarian  to  Industrial
              Transition, artikel pada  International Conference on Global
              Land Grabbing II,     Cornell   University,  Ithaca,  USA,   17-19
              October   2012.

              Kata Kunci: India, konlik,  jalan raya, urbanisasi, masyarakat adat



                  Dalam    artikelnya,  Balakrishnan  menjelaskan   temuan-
              temuan  risetnya. Pertama, sebagaimana  telah  banyak  ditulis  dan
              diperdebatkan  dalam  beberapa  tahun  terakhir  di India  mengenai
              perencanaan  salah  dalam  kebijakan  publik, yaitu  penyingkiran
              petani melalui perampasan  tanah-tanah  mereka, akuisisi tanah
              yang koersif sebagai strategi dari negara, dan kebijakan negara yag
              bersifat neoliberal. Kritik-kritik yang diajukan umumnya berkenaan
              dengan  fungsi-fungsi demokrasi, namun  mengabaikan  sejumlah
              fakta  kecil bahwa  ada  sejumlah  kasus  dimana  konlik  tanah  memang

              dapat diselesaikan. Salah satu kasus yang luput dari perhatian, atau
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139