Page 139 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 139
114 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
jalan raya utama melalui TIPNIS, dengan pembiayaan dari Brazilian
Development Bank, terjadilah mobilisasi politis berskala besar.
Artikel ini mengeksplorasi konlik politik dan ekonomi mengenai
hak atas tanah dan penggunaan tanah yang menjadi sorotan ketika
muncul isu pembiayaan dalam skala besar.
(VRP)
Keterangan: Artikel ini dapat diunduh di www.cornell-landproject.org
I.45. Stephens, Phoebe. 2011. “The Global Land Grab: An
Analysis of Extant Governance Institutions”. International
Afairs Review. Vol XX, No. 1: Summer 2011.
Kata Kunci: perampasan tanah, globalisasi, regime complex
Dalam sistem pangan global, tanah pertanian ibarat ’emas’. Hal
inilah yang menjadi pemicu semakin meningkatnya perampasan
tanah (land grab) di negara-negara miskin. Melalui tulisan ini,
Stephens berusaha melihat fenomena land grab dari perspektif
pemerintah. Tulisan ini bertujuan menyelidiki proses-proses
global yang memicu terjadinya global land grab, mengidentiikasi
respon-respon pemerintah, serta melihat karakteristik mainstream
pendekatan pemerintah pada persoalan land grab.
Stephens membuka paparannya dengan diskusi mengenai
deinisi globalisasi. Kerangka teoritis ini memberikan gambaran
bahwa pemicu land grab berasal dari pemahaman/intepretasi
mengenai globalisasi ekonomi. Globalisasi dilihat sebagai kelahiran
pasar global. Stephens memakai deinisi global land grab dari Borras
dan Franco yaitu ‘a catch-all framework to describe and analyze the
current explosion of (trans) national commercial land transactions
related to production and scale of food and biofuels. Deinisi
mengenai land grab dipakai untuk melihat proses-proses global
yang berkaitan dengan tingginya minat pada tanah-tanah pertanian
yang terjadi sekarang ini. Dari sinilah kemudian muncul institusi
global yang bertujuan mengatur land grab melalui skema-skema
kebijakan, sehingga terciptalah apa yang disebut Stephens sebagai