Page 154 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 154
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 129
resistensi teritorial terkait dengan perjuangan masyarakat adat untuk
tanahnya, dalam rangka menemukan ruang baru bagi negosiasi
politik di dalam model pengelolaan pembangunan partisipatif. Di
Jujuy, suatu provinsi di mana hampir setengah tanah produktif di
provinsi tersebut tidak dimiliki siapapun, debat ini berada di seputar
bagaimana sistem yudisial menangani dinamika dan implikasi dari
program pemberian hak atas tanah. Studi ini mengkaji partisipasi
aktor yang resisten di dalam institusi pemerintah negara dan
aktivitas yudisial potensial dalam memprovokasi perubahan pola
kendali atas tanah.
Kerja analisis ini menggunakan diskursus teritorial dalam
konteks konlik pertanahan, dan dampak diskursus teritorial pada
mekanisme pengendalian tanah. Dengan menggambarkan kerangka
kerja pemerintahan dan resistensinya, maka studi ini menyoroti cara
kedua konsep tersebut dan korespondensi diskursus tersebut secara
interaktif dan mutualistis terhadap relasi kuasa terhadap tanah.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.cornell-landproject.org
I.53. Zoomers, Annelies. 2010. ‘Globalisation and the
foreignisation of space: seven processes driving the current
global land grab’. Journal of Peasant Studies 37(2), pp. 429-447,
2010.
Kata Kunci: globalisasi, investasi, perampasan tanah
Perampasan tanah secara global saat ini banyak disebabkan
oleh perubahan secara radikal dari tata guna lahan dan kepemilikan.
Proses utama yang mendorong hal ini adalah “investasi asing”
atau Zoomers mengistilahkan dengan “Foreignisation of space”.
Walaupun kepemilikan oleh asing bukan merupakan fenomena
baru, tetapi kencenderungannya saat ini bertambah masif dengan
skala dan intensitas yang meningkat secara dramatik. Pemerintah
di negara-negara berkembang memanjakan para investor asing
karena daya tarik modal asing adalah kondisi yang diperlukan bagi