Page 166 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 166

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  141


                  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  tekanan  komersial pada
              tanah-tanah di tepian pantai Filipina semakin intensif pada tahun-
              tahun  terakhir  ini. Persoalan  muncul dalam  konteks  kebijakan
              pemerintah  untuk  mempromosikan   aquaculture  yang dianggap
              potensial menghasilkan   keuntungan   investasi tinggi dengan
              pembangunan  resort  dan  pengoperasian  kolam-kolam  yang luas.
              Di seluruh  wilayah  Filipina, banyak  cerita  tentang privatisasi dan
              komersialisasi tanah-tanah pantai serta sumber daya perikanan yang
              membahayakan    nelayan  tradisional. Nelayan  tradisional rentan
              terhadap  tekanan  ini karena  mereka  memiliki hak  tenurial yang
              lemah  (informal) pada  sumber  daya  tempat  mereka  bergantung.
              Sementara air di pantai digunakan untuk produksi rumput laut dan
              penangkapan  ikan. Pantai sendiri digunakan  nelayan  tradisional
              untuk mendaratkan kapal, mengumpulkan dan mengeringkan ikan,
              serta  rumput  laut  dan  rute  akses  antara  daratan  dan  laut. Hutan
              mangrove digunakan komunitas nelayan untuk memanen berbagai
              jenis  produk  hutan  kayu  dan  non  kayu. Tanah  yang berdekatan
              dengan pantai dibutuhkan oleh mereka untuk membangun hunian
              dan  penggunaan   yang bersifat  tetap  lainnya. Komersialisasi,
              privatisasi dan pembangunan kawasan pantai dapat menyingkirkan
              nelayan tradisional dari setiap atau semua fungsi tradisional kawasan
              pantai. Lemahnya hak tenurial nelayan tradisional merupakan gejala
              dari lemahnya  pengelolaan  sumber  daya  pantai di Filipina, yang
              ditandai dengan tumpang tindih tanggung jawab administrasi, dan
              tanggung jawab yang penuh kepentingan.
                  Pembangunan kawasan wisata dan agribisnis di wilayah Laguna
              de  Bay  Lake, Quezon  dan  Batangas  telah  mengubah  pemanfaatan
              tanah dan lahan pantai di wilayah ini, dan memicu hilangnya hutan-
              hutan  mangrove. Nelayan  terkena  dampak  pembangunan  dengan
              hilangnya  akses  pada  daerah  tepi pantai yang merupakan  pusat
              aktivitas  mencari ikan  seperti mendaratkan  kapal, mengeringkan
              ikan  dan  rumput  laut, serta  hilangnya  hutan  mangrove  yang
              menjadi sumber   kerang-kerangan, ikan  kecil dan  kayu  bakar.
              Nelayan  mengalami kerentanan  tenurial akibat  harga  sewa  rumah
              yang tinggi. Di sekitar  Laguna  de  Bay, isu  utamanya  adalah  konlik
              antara  nelayan  dan  pengusaha  aquaculture, serta  pengusiran  para
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171