Page 170 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 170
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 145
IFC dan FIAS secara luas mempromosikan FDI (Foreign Direct
Invesment) di negara-negara berkembang. Sebagai komponen
terbesar aliran modal untuk negara-negara berkembang, FDI
menjadi sumber pendanaan utama bagi negara-negara berkembang.
Meskipun efek FDI di negara berkembang terus diperdebatkan,
WBG tetap mempromosikan FDI dengan janji manfaat seperti
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur,
dan menciptakan peluang iskal bagi negara berkembang. IFC
memberikan nasihat kepada pemerintah dengan menggunakan
perpektif investor dan dengan tujuan untuk meningkatkan atau
memperkuat FDI secara umum, tetapi juga untuk agenda investasi
dan pembangunan sendiri.
Bagian pertama tulisan ini mendeskripsikan visi dan kegiatan
yang dilakukan oleh IFC dan FIAS yang meliputi pendampingan
teknis dan pembimbingan (advisory service). Pada bagian kedua
menjelaskan bagaimana kedua lembaga ini meningkatkan akses
investor pada pasar tanah yang dilakukan dengan merevisi regulasi
yang ada; mempromosikan penyewaan tanah; dan mengkampanyekan
investasi di ‘idle land’. Bagian ketiga menampilkan studi kasus di tiga
negara yaitu Sierra Leone, Liberia dan Ethiopia.
Bagian kedua memaparkan peran IFC dan FIAS dalam
memperomosikan land grab yang dilakukan oleh investor asing dalam
upaya mereka untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan
peningkatan iklim bisnis dan investasi di negara berkembang. Dengan
memunculkan produk-produk IFC/FIAS seperti ‘acces to land’ product’
dan ‘the land market for invesment product’ seperti juga IFC dengan
menciptakan agen promosi investasi (invesment promotion agencies)
dan menyusun ulang hukum nasional (rewriting national laws),
bagian ini membahas bagaimana land grab difasilitasi IFC/FIAS.
Bagian ketiga adalah tiga studi kasus di mana kegiatan IFS/
FIAS ternyata menghasilkan skema regulasi dan reformasi legislatif
yang melalui keduanya investor masuk ke dalam pasar tanah.
Ethiopia, Liberia dan Sierra Leone saat ini dianggap sebagai tempat
investasi yang baik. Liberia baru saja pulih dari perang sipil brutal
yang berlangsung selama 23 tahun yang telah menyebabkan 86%